Transkrip chatting SMS (dengan sedikit editan) dengan seorang teman (sebut saja DL) pada Kamis (4/12) siang, memperbincangkan kekalahan Persipura dari Sriwijaya FC pada partai kandang ISL malam sebelumnya (Rabu 3/12).
~DL:
Rotasi pemain inti ke pelapis sangat diperlu(kan) dalam setiap laga untuk mengasah mental tandingnya. Kalah bukanlah masalah, sebab Persipura masih bermain tidak di home. Dan Persipura lebih baik dari S(riwijaya) FC.
~Saya:
Masalah utama bukan pada rotasi, tapi pada stok striker yang minim. Lihat saja jumlah gol. klub tidak membeli pemain tuk gantikan (Ernest) Jeremiah dan Boaz (Solossa), yang sejak pramusim sudah diberitahu akan masuk timnas SEA Games. Tombak Persipura sekarang hanya Beto (Goncalvez) sendiri, sementara Tinus (Pae) dan Ian (Kabes) belum sekelas Boaz/Jerry sebagai pencetak gol/pembuka ruang. Saat tak bisa menekan lawan dengan serangan, wajar kalo lawan mengontrol permainan dan serang balik.
Selama ini Persipura beruntung seri dan menang tipis karena bergantung pada lini belakang yang lengkap, padahal permainan tidak memuaskan. Tapi saat satu bek utama absen, keberuntungan habis. Apalagi lini tengah juga keropos; Hendra (Ridwan), Paolo (Rumere) dan terutama David (Laly) skill(nya) kurang, sementara Edu (Ivakdalam), Erol (Iba) dan Ortiz (Solossa) sudah usia 30an, gak bisa (di)paksa main full tiap 3 hari.
Komentar Terbaru