Ada yang ke Sidoarjo weekend ini? Yep, Jumat 28 Oktober 2011, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, sebuah acara blogger level nasional dibuka di Sidoarjo dengan nama Kopdar Blogger Nusantara. Acara yang skalanya konon akan menyamai Pesta Blogger tahunan di Jakarta sehingga menimbulkan isu adanya persaingan antara kedua perhelatan. Saya pikir itu pasti acara yang hebat, dan akan menjadi pengalaman tak terlupakan buat para pesertanya. Saya seharusnya juga hadir, tapi sayang, saya tak bisa hadir.
Sudah cukup lama saya tahu tentang diadakannya bakal acara ini, sejak masih bernama Kopdar 1000 Blogger. Waktu itu rame-rame dijaring dukungan dari para blogger, dan saya pun dengan santai mendukung, walopun sangat pesimis bisa datang dikarenakan kendala geografis (seperti biasa).
Hari Jumat, 21 Oktober minggu lalu. Saya diajak ikut pelatihan membuat blog tuk pengusaha/seniman kecil dan masyarakat di gedung DPTIK Papua, diajak Athoe yang kerja disitu. Tanpa disangka yang membawa materi adalah pakde Blontankpoer didampingi mas Indriyatno. Jadilah seusai kegiatan pada sore hari kami lanjut kopdar hingga tengah malam, ngobrol soal begitu banyak hal. Cerita-cerita soal Kopdar Blogger Nusantara, pakde Blontank menjelaskan kalo setahu dia penyelenggara acara menanggung transportasi sebagian peserta, tapi tidak yakin soal yang posisinya di pinggir negara seperti saya karena pasti mahal. Saya maklum, dan tidak mikir apa-apa lagi soal itu.
Sabtu, 22 Oktober, sebuah email masuk dari Antok Suryaden berisi undangan tuk acara Blogger Nusantara. Saya cek semua lampiran, tapi tak ada keterangan apa-apa soal transportasi, kecuali form isian tentang terminal kedatangan untuk urusan penjemputan oleh panitia. Surel tersebut baru kubalas Senin dini hari, sambil chatting dengan Lambrtz, menjelaskan kalau saya tidak mungkin datang dengan alasan ketiadaan biaya maupun sponsor.
Senin dan Selasa berlalu dengan ceritanya masing-masing, dan tidak ada email balasan dari panitia. Karena itu saya juga tidak cek ke teman-teman lain maupun ke situs resmi acara, toh tidak pergi, pikirku. Hingga Rabu (26/10) pagi, seorang kawan blogger di Jakarta menghubungi saya via japri:
“ke Sidoarjo? Atau ngeliput SEA Games?”
“Saya dapet undangan ke Sidoarjo, tapi gak ada sponsor tuk transportasi. Kalau nuntut dibayari panitia ya gak enak juga eh. Kalo SEA Games saya tak terlalu peduli kecuali sepakbola. Kamu ke Sidoarjo?”
Lama, tak ada balasan, dan saya juga santai saja. Sebelumnya hari Senin sore adik ipar teman saya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, dan saya baru tahu Selasa malam. Jadi Rabu siang itu saya di rumah duka sampai sore tuk mengikuti ibadah pelepasan jenazah sebelum dimakamkan. Sudah malam ketika saya mengontak blogger cewek itu lagi tuk percakapan yang putus tadi pagi. Ternyata dia membalas pesan singkatku, tapi tak masuk entah kenapa, mungkin sinyal antar operator lagi jelek. Singkatnya dia heran karena saya hanya mendapat undangan tanpa tiket, sementara kawan dia yang sekota denganku, dapet tiket tapi tak bisa berangkat karena ada urusan. Saya juga dikabari kalau kawan baik saya Almascatie berangkat ke acara tersebut dengan biaya panitia. Jadilah saya mengontak Almas via Y!M. Dari Almas saya diinformasikan kalau ternyata benar transportasi dia ditanggung panitia, tiket terlebih dahulu dibeli sendiri baru diganti oleh panitia di Sidoarjo. Ah, saya betul-betul tak punya informasi soal ini. Kurang gaul.. π
Hampir jam 11 malam, Almascatie menelepon meminta ijin tuk meneruskan kasusku ke panitia, beserta no. HPku. Dilain pihak, saya mencoba membicarakan soal keberangkatan ke Surabaya dengan ibu saya, tapi beliau keberatan, karena memang keuangan keluarga kami pas-pasan. Apalagi orang tua saya memang ragu kalau panitia serius akan mengganti tiket saya, takut penipuan. Jam 11 tepat, Gempur A. Ghofur dari panitia menghubungi saya, mengatakan bahwa tiket saya bisa disediakan, saya hanya perlu mengirim email berisi data diri. Lewat dari jam 12AM, Gempur mengabarkan kalau e-tiket akan segera dikirim, tapi hingga menjelang pukul satu tak ada email masuk, dan saya sudah terlalu lelah sehingga harus tidur.
Kamis (27/10) pagi, saya terbangun jam 6.15AM. Buru-buru menyalakan PC, mengecek email dan HP tapi tetap tak ada konfirmasi soal tiket, padahal hari itu saya mestinya sudah harus berangkat karena acara mulai esok paginya. Saya gelisah, karena belum persiapan apa-apa, sementara orang tua juga terlihat tak terlalu peduli, dan tetap menuntut saya siap-siap kerja (saya membantu ayah saya nguli di kargo udara). 9AM, saya berangkat ke bandara, sambil smsan dengan Almas yang bertanya-tanya soal jadi tidaknya saya ke Surabaya. Untuk sopan santun, saya juga mengabari Gempur kalau sampai jam 6 tadi saya belum menerima konfirmasi tiket, itu artinya kalau selanjutnya ada berita positif saya akan kesulitan tuk menanggapi karena waktu yang mepet.
Tidak disangka saudara Gempur menyatakan akan mengusahakan tiket untuk saya hari itu juga. Waktu menunjukkan jam 9.30 pagi saat itu. Jam 11 siang, saya sudah kembali ke rumah, sekitar 45 menit perjalanan dari bandara apabila jalanan lancar, saat itu Gempur mengatakan akan mencarikan tiket Garuda penerbangan terakhir hari itu dari Jayapura, transit di Makassar, dan akan tiba di Surabaya sekitar jam 7 malam. Penerbangan Garuda terakhir setiap hari dari Jayapura adalah jam 2PM. Itu artinya waktu saya tersisa 3 jam, belum termasuk waktu tempuh menuju bandara. π
Saya buru-buru beli sabun mandi cair di toko terdekat, mengambil ransel besar, lalu mulai mengepak barang seadanya, bahkan masih sempat menyetrika beberapa kaos karena kebanyakan pakaian saya sedang berada di keranjang pakaian kotor. Di tempat tidur barang-barang berserakan siap tuk dijejalkan ke ransel; PC dan internet menyala, menanti kalau ada email; saya bahkan masih sempat bertengkar dengan ibu saya yang menganggap saya terlalu serius dengan urusan semacam ini tapi tidak pernah ke gereja. πΏ
12.30PM, saya mengabarkan pada Gempur kalau waktu saya hanya tersisa 30 menit tuk mendapat kepastian dan konfirmasi, sementara di garasi ayah saya terlihat bersiap-siap kalau harus mengantar saya ke bandara. Saya sudah tidak berharap apa-apa waktu Gempur mengatakan kalau 2 kartu kreditnya ditolak, dan dia harus meminta bantuan Rika tuk pemesanan tiket. Jam 1PM, apa yang saya kuatirkan menjadi kenyataan. Gempur mengabarkan kalau tidak ada tempat duduk di penerbangan Garuda dari Jayapura hingga hari Minggu, tapi dia masih mengupayakan supaya saya tetap bisa berangkat.
Sebagai orang yang setiap hari di bandara dan lumayan paham dengan kondisi penerbangan di Jayapura, saya tahu bahwa membeli tiket memang harus jauh-jauh hari karena tingginya volume penumpang, dan apabila ada pihak yang memaksa untuk harus berangkat dikala penerbangan sudah penuh (biasanya dengan cara membayar lebih tinggi), maka itu berarti akan ada penumpang lain yang dikorbankan. Saya tidak pengen itu terjadi, rasanya seperti menyerobot antrian. Jadi saya kabari ke Gempur supaya tidak usah lagi memaksa pihak maskapai.
Saya sedang berbincang dengan ibu saya ketika akhirnya Gempur menelepon lagi, dengan bingung mengabarkan kalau dia hanya bisa mendapatkan tiket pergi tuk hari Sabtu sore dan tiket pulang hari Minggu sore untuk saya. Saat itu jam 01.22PM di HP saya. 3 menit sebelumnya dia sudah sms hal yang sama tapi belum sempat kubalas hingga telponnya masuk. Saya menolak, tentu saja. Sabtu malam ketika saya tiba di Sidoarjo, saya sudah kehilangan 2/3 acara. Buat saya itu pemborosan dan malah tidak bisa dinikmati. Di telepon, Gempur terdengar sangat menyesal dan kecewa karena gagal memberangkatkan saya. Saya juga kecewa, tapi saya merasa ini hanya masalah miskomunikasi, yang ketika akhirnya bisa diatasi, tidak memberikan waktu yang cukup bagi solusinya. Saya mengucapkan terimakasih dan semoga sukses, menutup telepon, menarik napas panjang, dan melanjutkan hari seperti biasa setelah mengembalikan semua barang-barang ke tempatnya. π
Postingan ini, lebih dari sekedar cerita, adalah ungkapan terimakasih saya tuk saudara Gempur dan segenap panitia yang sudah berupaya tuk menghadirkan saya ke Sidoarjo. Walaupun tidak jadi berangkat, sebagai blogger kecil saya merasa dihargai. Saya percaya, masih ada waktu lain untuk saya bisa kopdar dengan Gempur, bertemu Almas lagi, dan siapapun juga yang gagal saya temui di acara akhir minggu ini. Semoga Kopdar Blogger Nusantara sukses sampai selesai, demi tujuan-tujuan yang baik.
Kami tidak melihat kecil besarnya blogger, bang. Bagi kami, semua blogger sangat layak dihormati (&) diapresiasi. Siapa pun saja. Itu komitmen blogger nusantara.
~Gempur Abdul Ghofur; 27 Oktober 2011; via SMS
Ngomong-ngomong, beberapa kawan sudah mulai menanyakan bakal hadir/tidak hadirnya saya di acara ASEAN blogger di Bali. Ntahlah, saya belum dapet undangan (dan tiket) sampai hari ini tuh. Keknya wajar sih kalau blogger non komunitas regional gak dianggap eksis.
Yah, selamat bersenang-senang tuk yang diundang. π
Jadi, ngapain aja kalian di hari Sumpah Pemuda kemaren? Ikut unjuk rasa? π
Walah, semoga kesempatan berikutnya bisa lebih terencana ya Mas. π
Btw,
Ngerjain tugas, demi masa depan π
**plak*
manusia yang berusaha..dan Tuhan yang menentukan..
semoga lain waktu ada kesempatan kawan π
Saya pun ga bisa dateng ke sidoarjo karna harus ngisi Akber. Dateng ke asean blogger yok, ntar kita kopdar, almas juga dateng… π
mengarang indah di proposal project… *komen repost*
ada waktu lain buat kopdar :D..
kpn waktu kita akan ketemu lagi, bos π
Perhaps next time ya
Wah, saya sibuk kerja pas sumpah pemuda kemarin.
pagi na sampe opis aja udah sibuk siapin kerjaan buat minggu depan, training sistem baru jam 12 udah cabu ngurusin last fitting untuk acara hari ini, cuma denger kabar katanya sore di DPR ada demo, tapi se sorean ujan ga tau yah yg demo pada bubar atau lanjut π
happy weekend
ikut komunitas dan non komunitas gak ngefek bro =))) goodluck next time bro, dinikmati aja positifnya hihihi
Wow great! Panitianya berdedikasi sekali, salut utk Gempur dkk. Hope to see you in Blogger ASEAN event, Jens!
Miss you π
Sumpah Pemuda kemarin aku di rumah saja. Ngurusin bapak. (haha)
*ngakak*
—
Saya juga ga tau kalo ada event ini, kelamaan “hiatus” dari dunia maya, padahal bisa sekalian pulang kampung ke Malang.
Tahun depan ada lagi kan?
Wow! Menegangkan! Daku pernah mengalami cerita mirip begini pas mau brgkt dr Nabire ke Jakarta π
Aku ngga kemana mana. Ngga ada undangan kemana mana juga. Merayakan hari blogger dgn temen2 akademi berbagi jogja dan temen2 sharing di jogja. Sederhana, jauh dari hiruk pikuk.
Bagiku, aku kemarin senang. Teman2 di jogja bisa guyub. Belum skala nasional sih, tapi setidaknya utk di kota tempat aku tinggal
*puk-puk Jensen*
bikin tugas demi masa depan juga
*nyontek komen Grace*
@ Grace
Iya, semoga saja begitu. π
Selamat berjuang tuk masa depan ya. π
@ annosmile
Amin bro. Semoga ada kesempatan lain waktu. π
@ Nike
Sukses deh dengan Akber. Iya saya tau Almas ke asean blogger, tapi saya sampai sekarang belum diundang. π
@ christin
Gudlak, Kitin. π
@ leksa
kita pasti ketemu lagi lain waktu, brader. π
@ ceritaeka
next time, hopefully. π
@ Dana
Mestinya libur nasional ya? π
@ pitshu
Wiiih, yang sibuknya siang malam. Jangan sampai kehujanan ya, pitshu. π
@ didut
Masa sih gak ngefek? Perasaan sih kalo ada event2 gitu yang diprioritaskan adalah komunitas, karena selain ada bannernya (“supported by…”), juga keknya komunitas lebih punya kontribusi tuk onliners lain. CMIIW bro.
Sisi positifnya sih saya bisa nulis posting yang masuk BOTD WP. π
@ nonadita
Sepakat. Setelah nyediain satu gedung olahraga khusus tuk akomodasi, masih juga nanggung transportasi dan penjemputan peserta. Hebat banget. Di Pesta Blogger nasional saja saya gak pernah dengar/lihat hal semacam itu. π―
I aint got any invitation to Blogger ASEAN event yet, Nona. π¦
@ Flobamora Community
Thank You. Just gimme a call. π
@ Kimi
Sudah balik ke Lampung? Semoga kondisi papamu membaik ya~
@ Nazieb
Iya, kamu kemana aja? Di Twitter dan milis pun jarang kliatan. π
Gak tau nih acara ini bakal tahunan apa gak.
@ Sabai
Iya, tegang. Mungkin akan lebih santai kalau saya nunggu kepastian di bandara, tapi ini kan dirumah dan masih harus menempuh 30km yang belum tau lancar atau macet. π
@ nicowijaya
Jogja itu sendiri memang kota yang asyik, saya gak heran kalo komunitasnya juga guyub. Semoga akber kalian eksis, nic. π
@ Chic
Makasih, makcik. π
@ itikkecil
Selamat berjuang, mbaksis. π
Wah…sama2 batal dong ya π
Iya mas, saya juga gitu.
Sebenernya acara di Jayapura cuma tgl. 29 aja, tapi kan gak mungkin saya pergi trus cuma ikut acaranya sehari.
Bener2 bikin boros π
Tau diri juga ya, udah dibayarin mahal2 tapi klo cuma sehari gitu kan sayang banget jadinya π
Btw, kapan ya Blogger Papua punya komunitas? π
^
Lha iya, ngapain coba cuma numpang buang ludah di Sidoarjo? π
Sekitar 2 tahun lalu pernah ada blogger Manokwari yang merintis komunitas blogger papua tapi gagal total karena konsep dia salah. Sampai hari ini kalo gugling dengan keyword komunitas blogger papua bakal menuju ke macam2 situs yang sekedar akuisisi doang. Artinya masih ada juga yang punya impian itu. Poin2 saya kira2 gini deh masbro:
1. Blogger Papua tidak akan pernah jadi komunitas yang bisa jalan, karena batasan geografisnya terlalu luas. Komunitas blogger Jayapura atau komunitas blogger Sorong lebih masuk akal. Pendeknya, komunitas regional harus bisa kopdar dengan mudah. (Sama seperti komunitas motor Kawasaki Ninja, misalnya)
2. Komunitas regional biasanya dimulai dari kopdar diantara blogger2 sewilayah yang sebelumnya berteman online. Apakah sudah ada hal semacam itu diantara blogger2 di Jayapura?
3. Apabila poin #2 mulai bisa berjalan dengan teratur, bolehlah mulai dicetuskan ide tentang sebuah komunitas. Memikirkan nama komunitas, tempat nongkrong, visi & misi, admin situs & milis, dll.
4. Nanti kalau sudah punya identitas dan motor penggerak, keanggotaan bisa diperluas melalui undangan terbuka di situs komunitas (misalnya), melalui syarat2, mis: harus sudah kopdar dengan anggota2 awal.
Maksud saya itu mas bro, komunitas Blogger Jayapura π
Emang bener gak mungkin bisa adain komunitas Blogger Papua, sikonnya gak memungkinkan.
Antar 1 daerah jauuuuuh π
^
Nah, kalo gitu langsung lompat saja ke poin kedua. π
Saya pengen datang ke semua acara…sayang saya di luar negeri hehehe
^
Mahal ya, mas? π
Iya ya, ga kerasa udah setahun lewat sejak ketemu di PB tahun lalu. Hehe..
aduh alamat belum keubah >.<
Turut prihatin bung Jensen tidak bisa berangkat ke Sidoarjo karna berbagai kendala. Bung Jensen banyak yg cari tuh di Sidoarjo,nyari wakil dari Papua :))
Semoga tetap semangat ngeblog dan tetap aktif bersahabat dengan blogger-blogger seNusantara
salam hangat persahabatan
@ moer
Nanti ada waktu tuk ketemu lagi bro. π
URL blog nanti kuedit.
@ yoszca
Haha, wakil tiap daerah diabsen rupanya. Semangat ngeblog masih tinggi kok, tapi nyari waktu tuk duduk tenang dan nulis ini yang sulit. π
Salam juga. Makasih yaa dah mampir kesini. π
Mungkin memang belum waktunya melihat lumpur Sidoarjo π
Masih ada kesempatan lain, Mas. π
Walah, pas sumpah pemuda ada unjuk rasa tho? π
@ Zeph
Kapan yaa..? π
@ Asop
Iya, semoga ada kesempatan lain. π