Dari J.CO ke Le Waroenk ke Frame Coffee

Pulang ke Salatiga setelah Asean Blogger Festival di Solo, tak banyak yang saya lakukan selain makan tidur onlen dan maen PES2013 bersama adik-adik di rumah. Usai kegiatan sepekan yang padat seperti itu, rasanya sehari dua hari masih kurang unuk mengembalikan kebugaran ke level normal. Saya ingin jalan-jalan ke Jakarta hingga wiken, tapi tampaknya amunisi tak cukup.

Gita
Sabtu (18 Mei) akhirnya saya lewatkan dengan main ke Semarang. Rasanya saya nyasar hingga hampir sampai di terminal Terboyo karena tidak tahu kalo bis Solo-Semarang tidak melewati pusat kota. πŸ˜† Tapi setidaknya ada pengalaman tuk jadi bisa merasakan bis Trans Semarang ke pusat kota, jalan-jalan di Carrefour DP Mall dan Gramedia Pemuda. Habis itu malah bisa ngerasain naik angkot karena diajak kopdar sama Gita di Java Supermall. Kami ketemu dan ngobrol di J.CO di salah satu sudut Mall. Satu dari sedikit teman yang justru lebih nyaman pindah kerja keluar dari Jakarta. Saya jadi belajar sedikit soal dunia pendidikan yang sangat dicintai dan dikerjakan oleh teman saya ini. God Bless you, Git.

Nana
Kamis (23 Mei) saya ke Jogja tuk ketiga kalinya dalam tahun ini. Menepati janji tuk menemui Nana, teman blogger dari Denpasar yang belum pernah kutemui dan sedang liburan ke Jogja juga. Kali ini nginap lagi di kosan baru GunRud, di Jalan Timor-Timur dekat Yonif 403. Dari segi transportasi tempat itu agak merepotkan karena saya harus berjalan lebih dari satu kilometer menuju/dari halte Trans Jogja terdekat, tetapi lama-lama terbiasa dan bisa diatasi. Malam itu juga kami kopdar di Kalimilk Jakal. Bersama Nana ada Mansup, sementara GunRud menemani saya. Berturut-turut lalu menyusul Pepeng, Iphan, Putro, Ucy dan Terryna. Kopdar yang menyenangkan. Semoga yang masih pada kuliah segera selesai ya? :mrgreen:

Jensen 1 crop

Berdiri: Mansup, GunRud, saya, Nana; Duduk: Terryna, Iphan, Pepeng, Lucia, Putro. Kamera milik Iphan, Foto oleh pengunjung meja sebelah yang baik hati.


Ajeng
Esoknya (24 Mei) saya menemani Nana ke Candi Prambanan menumpang Trans Jogja. Karena perginya kesiangan nyampenya juga kesorean, tapi tetap saja saya menikmati karena ini pertama kali ke candi Prambanan, kapan lagi mo kesana kalo gak dengan sesama turis? :mrgreen:
Bubar dari Prambanan gak sempat pulang, langsung ke Le Waroenk dengan Trans Jogja plus jalan kaki. Ditunggu teman-teman dari dua grup disitu. Satu rombongan teman-teman Jogja; Adit, Bernad, Arga, Utieed, dan lupa siapa lagi disitu. Satunya lagi teman-teman dari Jakarta; Ajeng, Yudha, Diah dan Lia. Kemudian datang Matilda juga yang sebenarnya ngajak saya tuk ketemu Titut, tapi karena tiada kabar dari yang mau dikopdari, jadinya saya diajak Ajeng dkk ke Oxen Free. Ngebir disana dengan mereka dan banyak teman lain juga sampai jam satuan. Pulangnya ikut GunRud yang nyusul ngebir juga. Makasih Ajeng, juga teman-temanmu. You’re the best party organizer. :mrgreen:

Ifan
Sabtu pagi 25 Mei, tanggal merah tuk Waisak. Kelar mandi buru-buru cari ojek ke Gudeg Yu Djum dekat hotel Sheraton. Disana sudah ditunggu Bradley tuk makan pagi. Habis itu dateng Ifan, lalu Adrian dan Eka. Ini kopdar perdana saya dengan Ifan. Hari ini saya, Ifan dan Bradley nebeng acara Waisaknya Eka dan suami. Tujuan pertama adalah museum Ullen Sentalu di ujung Kaliurang. Saya baru tahu ada museum sebagus ini di Jogja. Isinya barang-barang dari para ningrat empat kerajaan dan kadipaten pecahan Kesultanan Mataram di Jogja dan Solo. Dari alat musik, kolesi batik, lusinan foto, lukisan hingga surat cinta terpajang rapi dengan cerita masing-masing yang mengalir dari pemandu museum. Sesekali terpikir kenapa para raja dan pangeran itu tidak pernah punya ide untuk menyatukan lagi wilayah mereka, tapi memang orang Indonesia itu berbakat tuk terpecah belah sih. πŸ™„ Teringat juga penjelasan pemandu museum tentang Pakubuwono XII yang tidak punya permaisuri, hanya enam selir , dan cerita dia putus disitu. Jadi saya cerita-cerita sendiri dengan Brad soal suksesi beliau karena ketiadaan putra mahkota. Kalo terjadi dua abad silam, kurasa kedua kontestan tuk Pakubuwono XIII pasti sudah berperang. :mrgreen: Saya tersiram hujan di museum ini, tapi sepadan dengan pengalaman saya. Thanx Eka. πŸ˜‰

Jensen 2 crop

Berdiri: Ifan, Adrian, saya.; Duduk: Brad, Eka. Kamera milik Eka. Foto oleh pengunjung meja sebelah yang baik hati.

Adrian
Tujuan kedua adalah candi Borobudur. Sudah jam empat sore saat kami tiba di komplex Borobudur, dan butuh sejam lagi untuk akhirnya menyentuh candinya sendiri. Sayangnya jam lima adalah jam Borobudur ditutup sehingga saya hanya sempat naik setengah candi dan tidak sampai atas karena sudah tutup. FYI, ini pertama kali saya ke Borobudur, dan candi ini adalah satu-satunya tujuan saya mau nebeng rombongannya Eka yang mau lihat prosesi Waisak. Hari itu Borobudur dan sekitarnya jadi lautan manusia, sebagian diantaranya adalah turis lokal & fotografer norak. Mayoritas pengunjung pengen lihat parade ratusan (atau ribuan?) lampion di ujung acara, yang sayangnya tidak terselenggara hari itu karena acara molor dan hujan lebat turun. Lagi-lagi saya tersiram hujan. Lupa bawa payung itu dingin konsekuensinya. Salahnya menteri Agama ini. Tapi kalo kitab suci saja bisa dikorupsi gak heran waktu pun dikorupsi. πŸ‘Ώ BTW waktu nyari makan pas turun dari candi rombongan kami bertemu Umar dan Silvi. Dua orang itu saja yang ketemu dari sekian banyak teman yang saya tahu sedang di sekitar Borobudur hari itu. Sinyal sangat buruk (overload?) sehingga komunikasi pun susah. Saya berterimakasih pada Adrian Sir yang sudah membawa saya tepat waktu di perempatan Kentungan jam setengah satu. tak lama kemudian saya sudah dijemput GunRud tuk ganti baju dan nonbar final liga cempyen di kafe Susu Kambing. Sayang Dortmund tidak menang, tapi Muenchen pantas juara. Capeknyaaaa… πŸ™‚

Topan
Minggu (26/5) sore, sudah jalan kaki lagi dari kosan ke Taman Kuliner Condongcatur. Saya nebeng keramaian dari acara ultah ke 4 CAC Jogja yang diadakan Karlina dan kawan-kawan. Serombongan teman (dan teman dari teman) yang kerap kutemui di Le Waroenk seperti Adit, Arga, Hamid, Anto, Bernad, Anna, Anni dan Celo juga hadir menyaksikan Dharma dan artis-artis lokal lain yang akustikan disana. Di meja sebelah saya ngumpul sendiri dengan Kitin, Mansup, GunRud dan bintang tamu malam ini: Topan Setiady. Susah juga ngajak anak ini kopdar padahal dia jago ngajar soal ekonomi dan keuangan global. :mrgreen: Walopun gerimis dan dingin tapi menyenangkan ngumpul-ngumpul. Esok (27/5) malamnya saya dan Topan masih ngobrol lagi sampai tengah malam di Le Waroenk bareng Hamid dan Arga.

J. Salatun
Selasa siang, satu lagi keinginan saya saat ke Jogja terpenuhi: mengunjungi Museum Mandala Dirgantara TNI-AU di ujung barat landasan lanud Adi Sucipto. Sayangnya sedang rame study tour dan piknik(?) dari banyak rombongan anak-anak sekolahan sehingga museum jadi sangat ribut. Saya meneliti tiap Marsekal yang pernah jadi pucuk pimpinan AU. Membayangkan beban mereka menjaga kedaulatan dan kebanggaan di udara RI saat pesawat dan senjata cuma sedikit. πŸ™„ Peragaan pesawat statis selalu jadi daya tarik utama museum seperti ini, dan karena pemandu museum sibuk dengan rombongan anak sekolahan (saya toh tidak butuh) saya jadi bisa berlama-lama memperhatikan (dan memanjati) tiap pesawat/helikopter. Selain pesawat-pesawat peninggalan TNI-AU saya memperhatikan juga 3 pesawat eks Jepang era PD II yang dulu diselamatkan dari bekas pangkalan udara Babo di Papua antara tahun 1977 dan 1981 lalu direstorasi: Sebuah Zero (Zeke), Sebuah Guntei (Sonia) dan sebuah Hayabusa (Oscar). Mestinya ada lebih banyak pesawat yang saat itu harusnya bisa diselamatkan sih. Dari era keemasan TNI-AU tahun 60an, setidaknya ada 3 pesawat yang tidak ada di museum: Il-28 Beagle, An-12 Cub dan heli raksasa Mi-6 Hook. Ini juga saya sayangkan. Kurasa tiket masuk yang cuma tiga ribu terlalu murah dan tidak berkontribusi dalam peningkatan kualitas museum. Saya harap di masa mendatang museum menyajikan lebih detil (tidak sekedar diorama) kisah-kisah TNI-AU dalam operasi-operasi militer seperti Trikora, Dwikora & Seroja, operasi-operasi kemanusiaan, bahkan yang belum diakui seperti operasi Alpha atau operasi Babut Mabur. πŸ™„

Mansup
Malam terakhir di Jogja saya habiskan bersama Putro dan Anno di lesehan depan mesjid Ahmad Dahlan, lalu besok paginya merayakan ultah Mansup di kampus dia di UNY sebelum balik ke Salatiga. Sayang gak sempat ketemu Amed yang masih tidur karena konon semalaman maen gim. Dua candi, dua museum, dan sejumlah ngumpul-ngumpul, selalu menyenangkan pergi ke Jogja. πŸ™‚

Neny
Kamis malam (30/5) di Kafe Kopi Prijaji Salatiga, satu lagi teman sekomunitas yang belum pernah ketemu akhirnya kopdaran denganku: Indra Yosodiharjo. Warga asli Salatiga yang sedang pulkam. Bersama dia malam itu ada juga mbak Neny Isharyanti, (bakal) mantan kepsek Akber Salatiga. Obrolan seru malam itu berlanjut dengan keikutsertaan saya di kelas Akber keesokan malamnya (31/5) di tempat yang sama. Ketemu lagi dengan beberapa anggota Akber yang pernah kutemui waktu pertama kali saya ikut Akber Salatiga, juga beberapa kenalan baru: Danny, Christa dan Erwin. Senang ketemu kalian semua.

akber 2

Dari kiri: Fafa, Christa, mbak Neny, Danny, Ika, mbak Mon, saya. Foto oleh Erwin Santoso.

Agnes Monica
Malam minggu (1/6), malam terakhir saya di Salatiga, dilewatkan dengan karaokean bareng mbak Neny, Ika dan Christa di D’ Jozz. Selain nyanyi macam-macam, saya sukses membawakan dua lagu todongan teman-teman: Cinta di Ujung Jalan dari Agnezmo dan Gee dari Girl’s Generation. Hohoho.. 😈 Bubar karaokean, saya dan mbak Neny masih nongkrong lagi di kafe Frame Coffee, dan dapet kenalan baru lagi: Lindri dan Astri. Senang ketemu mereka semua. Minggu sore saya sudah dalam penerbangan kembali ke Jakarta dan sampai di Jayapura Senin (3/6) pagi. Tiap perpisahan, pasti ada pertemuan kembali. Jadi sampai ketemu lagi. Hopefully. πŸ˜‰

19 Tanggapan to “Dari J.CO ke Le Waroenk ke Frame Coffee”


  1. 2 si_enthon9 Juni 19, 2013 pukul 5:30 pm

    Wedyaaaann.. Kamu bisa melakukannya dalam hitungan hari mas.. Superrrr!!

  2. 3 Dewi K. Rahmayanti (@dewikr) Juni 19, 2013 pukul 5:43 pm

    Wuahhh…baca ini semacam ikutan kopdar, rame! Lama ngga baca blog yg cerita tentang kopdar setelah keseringan keteunya lo lagi lo lagi πŸ˜€

  3. 4 Fitri Juni 19, 2013 pukul 6:18 pm

    Waah ada Eka dan om Brad juga πŸ˜€

  4. 5 sabaiX Juni 19, 2013 pukul 6:57 pm

    Kapan ya gue muncul di blognya Jensen? πŸ™‚

  5. 6 erwinsantoso Juni 19, 2013 pukul 8:25 pm

    Namaku masuk blogger terkenal, ik. Ko memang jiwa, pace. πŸ˜†

  6. 7 irfanifan Juni 20, 2013 pukul 4:07 am

    ihiyyyy… next year lagi

  7. 8 ivanprakasa Juni 20, 2013 pukul 6:43 am

    Wahhhh ada luci… ada iphan….
    wah ada mbak eka hutagalung sitomorang simorangkir dengan kekasih dan bang bradly serta Ifanhere… πŸ˜€

  8. 9 jensen99 Juni 20, 2013 pukul 3:21 pm

    @ Datedmango

    Bisa dibilang begitu. Andai bisa lebih lama. :mrgreen:

    @ si_enthon9

    Padahal itu rata2 gak dijadwalkan lho. Tiap acara ngalir gitu aja atau ikut saja teman2 arahnya kemana. πŸ˜€

    @ Dewi K. Rahmayanti

    Saya kalo tinggal di Jakarta juga mungkin gak perlu nulis ginian karena dikit2 ketemu. πŸ˜†

    @ Fitri

    Iya, ada mereka.

    @ sabaiX

    Kapan ya kita ketemu lagi? πŸ˜‰

    @ erwinsantoso

    haha, blogger itu cuma ada dua: yang teman saya & yang bukan teman saya. Soal terkenal atau tidak saya gak perduli. :mrgreen:

    @ irfanifan

    Semoga ya..

    @ ivanprakasa

    Kamu juga masuk daftar yang musti kukopdari kapan2. πŸ˜‰

  9. 10 fairyteeth Juni 20, 2013 pukul 3:40 pm

    ih enaknya kopdar teruuuusss…. :mrgreen:

  10. 11 Ainun Juni 21, 2013 pukul 10:50 am

    Namaku gak masuk di blog(ger) terkenal ini…. *hening* eh, Ibu gimana? Udah sembuh kah?

  11. 12 jensen99 Juni 22, 2013 pukul 9:27 pm

    @ fairyteeth

    Kesenangan saya utamanya memang itu, ketemu teman2. Tidak tahu kan kapan bisa ketemu lagi? πŸ˜‰

    @ Ainun

    Waktu itu kan mbak Ai pulang ke Salatiga cuma sehari doang, saya juga tak diajak kopdar, jadi saya juga gak berani ganggu. πŸ™‚
    Ibu sudah jauh lebih baik walopun pincang. Bulan Agustus bakal ke Jawa lagi tuk operasi lanjutan. Thanx mbak. πŸ™‚

  12. 13 Zippy Juni 22, 2013 pukul 9:58 pm

    Wohoooo…ini namanya kumpul seru ya πŸ˜€
    Padat banget acara kopdarannya.
    Btw, mba eka selalu ya dengan pose senyum lebarnya, hahah…
    Oh ya, saat ke Borobodur rombongan kalian gak ikut norak kayak turis2 lainnya itu kan? Hihihi πŸ˜€

  13. 14 jensen99 Juni 24, 2013 pukul 3:04 pm

    ^

    Saya ke Borobudur dengan celana panjang & sepatu kok. Rapi. Gak bawa kamera juga. Saya lho, gak mewakili teman-teman rombongan yang lain. πŸ˜‰

  14. 15 Ceritaeka Juni 25, 2013 pukul 1:43 pm

    Ada gue dan Adrian di sini ^_^
    Yeay!
    Iya, waktu itu kita dateng udah sore yah…

  15. 16 jensen99 Juni 28, 2013 pukul 7:01 pm

    ^

    Yup. Tepat waktu sih kalo tujuannya memang cuma mau lihat penutupan Waisak, Pradaksina dan parade Lampion, tapi kesorean kalo mau ke Candinya juga. πŸ™‚

  16. 17 giewahyudi Juli 1, 2013 pukul 6:08 pm

    Rajin banget kopdarnya sudah kayak makelar. πŸ™‚

  17. 18 jensen99 Juli 9, 2013 pukul 1:23 pm

    ^

    Bedanya makelar dapet duit, saya nggak. πŸ™„


  1. 1 Merayakan Waisak di Borobudur | Cerita EKA Lacak balik pada Mei 14, 2014 pukul 1:24 am

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s




JenSen99 is

I got a heart full of pain, head full of stress, handfull of anger, held in my chest. And everything left’s a waste of time~
Juni 2013
M S S R K J S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Top Posts

Arsip

Follow me on Twitter


%d blogger menyukai ini: