Film-film 2017 (Oktober-Desember)

Setelah berulang kali menulis postingan daftar film sebenarnya saya sudah kebingungan harus memulai postingan ini dengan omong kosong apa lagi. Makin lama makin garing, haha.. 😆 Eniwei, Selamat Tahun Baru 2018 teman-teman. Apa kabar semua? Nonton berapa film tahun lalu? Ini daftar saya untuk triwulan terakhir tahun 2017 silam yang hampir seluruhnya saya lewatkan di Pulau Jawa, terutama kota Salatiga:

182-190. Ice Age: The Great Egg-Scapade; Cosmic Scrat-Tastrophe; More Nuts for Scrat; Gone Nutty; No Time for Nuts; Scrat’s Continental Crack Up; Scrat’s Continental Crack Up Part 2; Ice Age: The Story So Far; Ice Age: Falling for Scratte
Yak, ini ada 9 film. Semua film pendek (dibawah 40 menit). Saya gabungkan begini karena pertama ini temanya sama: bagian dari franchise Ice Age; kedua, 9 film ini file-nya tunggal. Ntah siapa yang kompilasikan begini. Standar Ice Age, ceritanya menyenangkan. The Great Egg-Scapade menampilkan drama khas keluarga kecil penyintas jaman es itu dengan banyak komedi. Tujuh film lainnya berfokus pada karakter Scrat dan bermacam-macam perjuangan dia mencari atau menyelamatkan buat ek. Yang ini benar-benar lucu total. 😆 ❤

191. Death Note 2: The Last Name
Masih adaptasi yang bagus seperti seri sebelumnya. Karakter-karakternya meyakinkan, juga para shinigaminya sangat hidup. Plotnya lebih banyak dikompres sehingga agak berbeda dari komiknya dan endingnya jadi sedikit membingungkan. Saya sampai tak sadar L tewas. ❤

192. Baby Driver
Kebut-kebutannya paten! Senang dengar Hocus Pocus lagi diantara deretan sontrek keren yang mengisi film ini. Saya suka plotnya yang realistis terutama penutupnya. Film eksyen seru yang sungguh menghibur. ❤ ❤

193. Thor: Ragnarok
Ngebioskop di Cinema 21 Blok M Plaza, Jakarta. Led Zeppelinnya pas banget. Saya suka selera humor film ini, ada banyak momen tuk ketawa. Merasa sangat aneh dengan keberadaan senapan serbu M-16 dalam cerita, semacam “kalau bisa segampang ini kenapa harus repot?”, tapi keseluruhan Ragnarok adalah plot bagus tuk Avengers yang tidak terlibat Civil War. Thor sukses naik level dari god of hammer menjadi god of thunder. Sayang sekali Thor menjadi cacat di akhir cerita. ❤ ❤

194. Russian Ark
Kesampaian juga nonton ini. Film kompilasi sejarah Rusia di istana Saint Petersburg yang dibuat nyeni, berjalan menyusuri tiap ruangan tapi dengan era waktu yang berbeda-beda dengan mengikuti seorang penjelajah Perancis. Dipenuhi karakter legendaris sejarah Rusia seperti Peter the Great, Catherine the Great, atau Nicholas II, juga peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi dalam istana itu. Terpesona melihat kemewahan kaum bangsawan dalam acara-acara kekaisaran, terutama diwakili oleh busana, musik, opera, dan terutama pesta dansa. Satu hal yang menarik, film ini berjalan nyaris 100 menit tanpa cut. ❤ ❤

Pesta dansa Kekaisaran memperingati 300 tahun dinasti Romanov, 1913. Bahagia lihat parade kostumnya.


195. K: Missing Kings
Sudah menamatkan kedua musim animenya tapi malah belum nonton ini yang ceritanya diantara musim pertama dan musim kedua. Bagus dan nostalgik. Senang lihat Neko dan Seri lagi. Saya sudah banyak lupa juga musim kedua gimana ceritanya sampai akhir.

196. First They Killed My Father
Film luar biasa yang diangkat Angelina Jolie dari kisah nyata. Pengalaman seorang anak kecil melewati rejim Khmer Merah, komunisme pada bentuknya yang paling ekstrim. Menarik sekali melihat nyaris seluruh peristiwa dari perspektif si anak, walaupun tidak mengurangi perasaan getir membayangkan tragedi demi tragedi yang harus dilewati. Saya suka ini jadi murni film Kamboja tanpa perlu disisipi karakter Amerika. ❤ ❤

Kegilaan Rezim Pol Pot dimulai dengan mengusir semua penduduk dari kota dan memaksa mereka menjadi masyarakat desa yang komunal dan anti kemajuan.

197. Mamma Mia the Movie
Ini juga film yang dah lama sekali pengen kutonton setelah bertahun-tahun terpikat trailernya. Plotnya receh tapi lucu, lagu-lagunya nostalgik dan dibawakan dengan bagus. Mood jadi gembira nonton ini. Baru tahu kalo 2018 ini ada sequelnya. ❤ ❤

198. Wu Kong
Kecepatan reboot kisah raja kera ini sudah melebihi Spiderman di AS. Menarik juga ceritanya mulai dari awal banget, mengapa Wu Kong melawan kerajaan langit dan wujud dia belum jadi kera. Tampan diperankan Eddie Peng. Eksyennya standar fantasi China: dahsyat memukau.

Belum berbulu

199. Gong Shou Dao
Film pendek proyeknya Jack Ma untuk mempromosikan Tai Chi ke dunia internasional. Kamu cuma akan terpesona lihat siapa-siapa yang muncul (atau yag di balik layar). Plotnya sih ‘meh’ saja. :mrgreen:

200. Atomic Blonde
John Wick betina dalam dunia Tinker Tailor Soldier Spy. Cerita spionase klasik seru di akhir perang dingin. Setting: Berlin. Suka eksyen, intrik, dunia analognya, dan visualisasinya yang macam komik. Bagus! Salut tuk penampilan tangguh Charlize Theron. ❤ ❤

201. The Other Boleyn Girl
Adaptasi novel berjudul sama tentang kehidupan Mary Boleyn pada salah satu episode paling terkenal dalam sejarah Inggris. Sayang sejarahnya film kostum ini banyak yang ngaco, tapi menarik lihat visualisasi kehidupan saat itu dan hubungan kedua gadis cantik ini. Natalie dan Scarlett pula. ❤

202. Redline
Speed Racer x Star Wars. Anime kebut-kebutan yang seru banget. Apa saja boleh tuk mencapai garis finish. Plotnya dangkal tapi eksyennya brutal. Banyak adegan cepat dan ramai. Saya suka kedua karakter utamanya, juga musik technonya.

203. Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak
Ngebioskop di Solo Square XXI, Solo. Rasanya ini pertama kali lihat Marsha Timothy dalam gambar bergerak lagi sejak dia menikah dan murtad beberapa tahun silam. Saya tak terkesan pemandangan Sumba seperti review lain, dan dialek dialog-dialognya terasa masih kaku, tapi plot dan themanya sendiri sangat menarik. ❤

204. Justice League
Ngebioskop di Solo Square XXI, Solo. Pergantian sutradara dan banyak syuting ulang terasa mempengaruhi banyak hal dalam film ini. Durasinya terlalu pendek, 120 menit tuk menceritakan enam karakter protagonis, tiga diantaranya tokoh baru. Bandingan dengan Batman versus Superman yang 151 menit dengan memperkenalkan Wonder Woman, bahkan 181 menit di versi Ultimate. Plot rasanya bisa dibandingkan dengan Avengers: Age of Ultron, bahkan Steppenwolf tidak sesangar yang saya perkirakan. Diluar itu ceritanya sendiri bagus, semua jagoan tampil sesuai porsinya. Batman saja yang agak mengecewakan karena kurasa dia kurang menyiapkan alat dan senjata yang lebih efektif untuk pertempuran ini. Akhirnya ada penjelasan kenapa Diana skip Perang Dunia 2. Haha.. :mrgreen:

205. The Age of Shadows
Suka setting period dan thrillernya, terutama ketika di kereta. Plotnya kadang agak membingungkan ketika sulit mengenali karakter tapi gak mengurangi ketegangan cerita. Kisah menarik nasionalisme dan spionase dalam tema penjajahan Jepang. Siapa yang setia, dan siapa yang menjual teman atau bangsa sendiri. Tema yang makin familiar dalam banyak film China dan Korea.

Seragam boleh Jepang, tapi hati kecil Korea selalu memanggil..

206. Star Wars: Episode VIII – The Last Jedi
Ngebioskop di Plaza Indonesia XXI, Jakarta. Saya harus mengingat-ingat lagi Episode VII – The Force Awakens itu ceritanya apa, syukurnya film ini langsung melanjutkan prekuelnya tanpa ada jeda beberapa tahun. Seperti yang diharap dari franchise Star Wars, seru, drama, dan epik, walau saya masih belum bisa suka pada jagoan-jagoan baru seperti Rey dan Finn. Kurasa film ini seharusnya berjudul The Last Few Survivors untuk menghargai begitu banyaknya anggota Resistance yang gugur dalam kisah eksodus ini. ❤

207. Susah Sinyal
Ngebioskop di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Film yang sungguh menghibur, bikin ketawa ngakak nontonnya, bahkan hingga saat credit title roll malah makin ancur. Gak nyesal pacar milih nonton ini saat ada film-film Hollywood lain yang juga menarik. Jokesnya berimbang dari yang smart sampai receh. Dramanya juga bagus tentang hubungan ibu dan anak gadis. Salut tuk Ernest Prakasa dan teman-temannya di sini. ❤

208. Logan Lucky
Menyenangkan lihat Daniel Craig dan Riley Keough lagi di drama heist yang komedik menghibur ini. Eksyen dan trik malingnya bagus tanpa terlalu berlebihan.
BTW rasanya ini pertama kali kelarin film dari entertainment system maskapai penerbangan. Nyaris tergoda nonton doang gak tidur sepanjang dinihari.. 😆 ❤

209. Valerian and the City of a Thousand Planets
Komiknya legendaris dan konon menginspirasi Star Wars. Adaptasi ini menang di visual dan setting, tetapi plot terasa datar walo konfliknya menarik, eksyennya seru tapi gak ada yang epik. Mungkin itu sebabnya filmnya kurang heboh. Saya takjub ide lokasi multi dimensi Big Market dan suka pembukanya saat stasiun luar angkasa bisa menjadi pusat perdamaian dunia (dan kemudian semesta). Kedua karakter utama cukup menghibur interaksinya, selain terasa terlalu sakti. Extra tepuk tangan tuk Rihanna.
Film ini ditonton separonya di laptop pacar bareng di Jakarta, 2 hari belum kelar. Pisah di bandara, saya lanjut nonton separonya lagi dalam pesawat, filmnya ada di sistem hiburan maskapai, belum kelar juga. Sisa klimaksnya nonton di Jayapura dalam laptop sendiri. :mrgreen:

Banyak spesies eksotis walau rata-rata humanoid juga..

2010. The Battleship Island
Penjajahan Jepang terhadap Korea lagi. Melodrama jaman Perang Dunia 2 yang agak kelewat heroik dan kelebihan intrik, ceritanya jadi rumit sendiri dan kurang pendalaman karakter. Eksyennya seru brutal dan membakar semangat anti Jepang. Ada sejumlah drama ayah-anak yang mengharuan juga. Cukup terkejut mendengar The Ecstasy of Gold (lagu yang biasanya ada di pembuka konser Metallica) dimainkan tapi cocoklah tuk klimaksnya.

Usaha keras si ayah supaya anak gadisnya bisa tetap bertahan..

200 film panjang. Cukup banyak, tapi masih kurang banyak. Selama trip ke Jawa kemarin lagi-lagi banyak menimbun film dalam laptop sementara dari trip 2016 saja masih banyak yang belum ditonton. Semoga bisa dihabiskan dengan efektif di 2018 ini. Apalagi berniat lebih banyak membaca buku non fiksi juga setelah tahun 2017 kemarin ternyata cuma baca dua buku. Yuk, semangat!

Happy New Year!

3 Tanggapan to “Film-film 2017 (Oktober-Desember)”


  1. 1 Neny Februari 20, 2018 pukul 2:02 am

    Terima kasih, Kakak Jensen yang Budiman, yang selalu memberikan daftar film-film beserta kajian singkatnya, yang membuat saya lebih melek dan tercerahkan mana saja film yang patut ditonton atau yang langsung dihapus dari rencana 🙂

  2. 2 jensen99 Juli 16, 2018 pukul 11:07 pm

    Sama-sama.. Senang bisa membantu. 😉


  1. 1 Membaca buku | JenSen Yermi's Weblog Lacak balik pada Januari 20, 2019 pukul 12:25 am

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s




JenSen99 is

I got a heart full of pain, head full of stress, handfull of anger, held in my chest. And everything left’s a waste of time~
Januari 2018
M S S R K J S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Top Posts

Arsip

Follow me on Twitter


%d blogger menyukai ini: