Happy Holidays!
191. The Thousand Faces of Dunjia
Favorit banget film kek gini, plot dan subplotnya gak jelas dari mana ke mana, begitu juga banyak karakter dan item itu gimana ceritanya, bahkan konsep qimen dan dunjia sendiripun gak jelas, tapi eksyen serunya nyaris gak putus. Haha.. Gak ketebak banget ceritanya.
192. Merah Putih Memanggil
Nonton di penerbangan GA659. Terlalu banyak hal yang bisa jadi bahan kritik dari segi plot, akting, syuting, penceritaan, hingga prosedur, taktik dan strategi militer, tapi berpikir positif saja kalo ini film propaganda tentang pasukan berani mati (atau operasi khusus) TNI, jadi nikmati dan pahami saja kenapa begitu. 😉
193. Ocean’s Eight
Kaget juga Danny Ocean sudah tiada. Film menyenangkan. Heist mulus tanpa drama atau khianat –suka film yang hemat emosi-, sedikit tema royalty, plot twist jenius, dan banyak wanita mempesona, baik para pemeran maupun cameo. Anna Hathaway is so lovely, juga Sarah Poulson, dan tentu Sandra Bullock yang begitu kalem.
194. Ant-Man dan the Wasp
Cerita Superheroes ringan dan lucu, bahkan musuhnya pun gak jahat. Tiap karakter kebagian porsi cukup untuk melawak dalam cerita. Suka chemistry Scott dan Hope. Keseluruhan eksyen dengan banyak jurus membesar dan mengecil makin menarik, juga perkelahian dengan Ghost.
195. Fathers and Daughters
Gak paham kenapa mahasiswi jelita PhD psikologi masih bergantung pada one night stand tuk mengobati haus kasih sayang tapi takut terikat relationship. Timeskip kedua timeline kejauhan. Melodramanya menyentuh menghangatkan hati menggugah simpati tapi juga receh.
196. Alpha
Agak takjub dengan fashion sense yang bagus di jaman batu. Jaket, celana, dan sepatu terlihat dijahit rapi. Suka lihat persahabatan Keda dan serigalanya yang dianjing-anjingin. Lama-lama jadi anjing juga, tercipta sejarah. Batu-batu berhias yang buat penguburan itu muncul dari mana ya?
197. Time Raiders
Tomb Raider x The Mummy lah. Suka petualangannya, seru favorit saya, penuh jebakan kubur menarik, dengan bromance lucu kedua karakter utama. Sayang plotnya penuh adegan dan dialog yang sulit dimengerti atau lebay, dan endingnya malah membuat cerita makin membingungkan. 😕
198. Bajirao Mastani
Kisah epik sejarah tentang cinta terlarang, istri tua yang menderita batin, dan ibu yang jahat. Sinematografi dan visualnya sangat memanjakan mata khas Sanjay Lhela Bhansali. Kalo gak nonton Padmaavat saya gak akan tau dan mencari film ini. Latar sejarahnya menarik: jenderal tersukses Maratha Empire saat menentang hegemoni Mughal Empire, sayang bukan plot utama. Jadi baca-baca lagi sejarah India saat itu, juga pedang urumi yang dipakai Bajirao. Suka tarian Pinga dari duet Deepika Padukone dan Priyanka Chopra.
199. Fullmetal Alchemist
Saya akui usaha menampilkan visual yang bagus, kostum, CGI, bahkan setting Eropa dengan kereta uap, tapi serius, harus ada moratorium adaptasi serial animanga ke live action. Plot yang dikompres ditambah dengan banyak karakter sulit bisa memuaskan die-hard fans.
200. The Princess and the Matchmaker
Seperti “prekuel”nya The Face Reader, film komedi periode ini menceritakan ilmu meramal tradisional unik, kali ini weton Korea. Suka ceritanya, tema klasik anak raja yang mencari cinta diluar adat perjodohan, dan tentu intrik istana. Bagus.
201. Mamma Mia! Here We Go Again
Prekuel sekaligus sekuel yang keren banget. Akhirnya jelas juga misteri kenapa Donna bisa mengencani tiga pria nyaris bersamaan. Lily James menggoda banget emang. Kejutan menyenangkan ada nenek Cher dan hantu Meryl Streep. Menyenangkan dan menghibur dobel dari film pertama, apalagi saat semua karakter bergabung menyanyikan Super Trouper.
202. A Man Called Ahok
Ngebioskop di XXI Mal Jayapura. Terharu nonton ini. Jadi merasa lebih dekat dengan satu dari sedikit sekali negarawan Indonesia yang saya kagumi. Orang miskin tunduk pada orang kaya, orang kaya tunduk pada orang berkuasa. Iya pak, semoga segera berkuasa lagi. Negara ini butuh pak Ahok.
203. Solo: A Star Wars Story
Petualangan Han Solo sebelum menjadi Harrison Ford. Sedikit banyak ketebak ceritanya karena tau Han dan pemberontakan nantinya jadi apa –kalo gak pro empire ya pro rebel-, tapi tetap asyk, nostalgik, dan ringan diikuti. Senang lihat senyum Emilia Clarke.
204. Kongens nei/The King’s Choice
Kisah patriotisme raja Norwegia Haakon VII saat PD 2 dan menjadi simbol perlawanan rakyat walaupun kekuasaan dia sendiri simbolis. Suka pada fokus ketokohan raja dan deskripsi peran monarki lewat dialog dengan putra mahkota. Menarik memahami kecintaan raja pada negaranya mengingat dia berasal dari negeri seberang.
205. Sicario: Day of the Soldado
Cerita brutal kerja kotor (erase all proof) dari kerja kotor (false flag operation) yang sangat khas CIA, tapi juga bagaimana Matt dan Alejandro menemukan moralitas masing-masing dalam menyelamatkan tuan putri Isabel. Tribute tuk War on Illegal Immigrants di AS sekarang. Bagus dan mencekam.
206. Christopher Robin
Film ini membuang banyak waktu sebelum mengembalikan Winnie the Pooh dkk ke dalam cerita, tapi tetap film keluarga yang manis dan nostalgik. Tema klasik tentang tumbuh menjadi orang dewasa dengan kenyataan hidup dan terkoneksi kembali ke masa kanak-kanak.
207. Detective Dee: The Four Heavenly Kings
Menarik bahwa dua film sebelumnya bertema api dan air, kali ini udara. Peran Dee sebagai detektif berkurang, lebih menjadi sutradara aksi kontra kudeta, tapi eksyennya brutal walo overdosis sihir dan ilusi dan wadefak gorilla albino.
208. Raazi
Adaptasi novel dramatisasi kisah mata-mata era perang Indo-Pakistan 1971. Prekuel peristiwa penenggelaman PNS Ghazi. Thriller spionase yang menegangkan, dramatis, patriotik, tragis, dan jauh dari heroisme. Alia Bhatt bagus jadi heroine. Terkesan adegan pembukanya di kapal induk INS Viraat. Dalam perang, semua untuk negara, tidak ada lagi yang lebih berharga, bahkan diri sendiri.
209. The Miracles of the Namiya General Store
Adaptasi novel yang menakjubkan dan menyentuh, tapi juga menderita akibat timeline yang rumit dan banyaknya karakter dalam puzzle cerita, bahkan setelah plot gadis olimpiade dihilangkan. Favorit nonton film dengan tema koneksi antar periode waktu gini. Inspirasi tuk selalu berbuat baik. Bagus banget.
210. Illang: The Wolf Brigade
Setting geopolitiknya keberatan dan mubazir Cuma untuk menjelaskan eksistensi The Sect. Tidak terkesan futuristik juga, kecuali mungkin body armornya yang berevolusi melampaui teknologi senjata. Eksyennya seru, tapi plotnya agak melodrama dan ntah kenapa jadi happy ending. Menyangkali ilustrasi The Red Riding Hood sebagai konsep cerita.
211. Hurricane (2018)
Kisah nyata No. 33 Polish squadron RAF. Skadron Hurricane dengan kill ratio tertinggi di Battle of Britain. Sejarahnya menarik, (surprisingly) penuh adegan dogfight, dramanya bagus, dan tak lupa mengisahkan sekilas tragisnya western betrayal of Poland. Film bagus ini jauh dari kemewahan Dunkirk-nya Nolan, tapi akan jadi film perang yang klasik.
212. Phantom Thread
Sinematografinya indah, musiknya bagus, busananya mewah, tapi ceritanya slow dan berat: komedi romantis gelap dua sejoli yang mencari kecocokan dalam mencintai dan dicintai. Vicky Krieps cantik memikat. Ada plot Putri Belgia, tapi kok dinasti Braganza ya..?
213. The Wrinkle in Time
Sudah kuduga ada bagian penting yang hilang saat novel ini diadaptasi jadi film sehingga narasinya membingungkan. Ternyata selain plotnya dikompres, segala tema dan referensi kristiani dihilangkan, pantesan ceritanya jadi ngambang. Visual dan musik OK, sisanya meh…
214. Nude (2017)
Dokumenter proyek kalender erotis Nu Muses. Menarik melihat perbedaan visi konsep foto antara pimpinan proyek dan fotografernya, cerita para model tentang modeling, dan tentu saja behind the scenes semua pemotretan telanjang. Rachel Cook cantiknya sempurna 10/10, seperti kata dia sendiri kalo secara fisik dia ‘menang lotre’.
215. Detective Conan the Movie 2: The Fourteenth Target
Jadi paham kenapa dulu Kogoro dan Eri berpisah, lalu Kogoro keluar dari kepolisisan. Menarik lihat adegan Conan dkk ke museum penerbangan (yang didasarkan pada museum asli di Tokyo) dan melihat koleksinya, ada Sikorsky Chikasaw, Piasecky H-21, T-6G Texan, dll.
216. Detective Conan the Movie 3: The Last Wizard of the Century
Favorit banget kalo plotnya menyangkut sejarah: mencari dua Imperial Faberge Eggs, diperebutkan keturunan Romanov dan keturunan Rasputin. Desain dan mekanik telurnya bagus, pengungkapan plotnya keren. Film ini memanfaatkan celah sejarah dimana saat itu matinya Grand Duchess Maria Nikolaevna belum bisa dibuktikan, sama seperti legenda Anastasia dulu.
217. Detective Conan the Movie 4: Captured in Her Eyes
Kembali ke kasus pembunuhan berantai, plus plot klasik cinta x amnesia. Ran Mouri boleh saja karateka juara turnamen (yang kali ini dia tunjukkan lebih dari satu jurus), tapi Conan Edogawa sungguh skateboarder kelas dunia.
218. Detective Conan the Movie 5: Countdown to Heaven
Menyelamatkan diri dan orang lain di pencakar langit memang sulit. Tegang nontonnya. Kurasa Ford Mustang Cobra milik Kogoro masih bisa diperbaiki. Film ini mengingatkan memandang Merapi dari Hartono Mall.
219. Far from the Madding Crowd
Adaptasi 2015 dari novel terkenal. Suka plot dan konfliknya, juga endingnya. Carey Mulligan cantik, cocok jadi rebutan hati tiga pria, dibalut anggun busana-busana era Victorian walo settingnya pertanian dan cuaca khas Inggris yang suram.
220. A Monster in Paris
Animasi Prancis bagus. Ceritanya seru, dan detail visualnya cantik. Bersetting Paris 1910 saat Seine banjir. Nilai moralnya juga kuat. Saya masih gak paham gimana Francoeur gak bisa bicara (padahal pinar nyanyi), bisa main gitar, bisa menari, tapi yawdalah.. 😆
221. Mission: Impossible – Fallout
Masih bosan dengan plot teroris bermotif evangelion + senjata gelap eropa timur. Plot dan dramanya bagus, eksyennya juara satu (walo heran masih ada otoritas yang transfer tahanan beresiko tinggi cuma pakai konvoi ringan), dan settingnya menawan (terutama Paris). Suka karakter White Widow yang syukurnya gak jadi ‘Bond Girl’. Bom nuklir portable-nya menarik.
222. Zero Days
Dokumenter menarik tentang virus Stuxnet, dengan latar program nuklir Iran hingga Iran Deal, dan perkembangan cyber warfare. Menjelaskan lebih teknis dari apa yang sudah saya pahami tentang stuxnet selama ini. Pengingat penting bagaimana Iran harus dicegah dengan cara apa pun supaya tidak punya senjata nuklir.
223. Along with the Gods: The Last 49 Days
Film terlaris ke-11 dalam sejarah Korsel. Sekuel sekaligus prekuel dari The Two Worlds. Eksyen fantasi dan mitologinya lebih sedikit, sebagai gantinya dijejali banyak drama dan plot twist beruntun dari hubungan antar protagonis yang ternyata lebih rumit dari sekedar rekan kerja. Keren banget.
224. Genghis Khan (2018)
Dramatisasi kisah penculikan dan penyelamatan Borte, digarap dengan plot fantasi yang nanggung dan klise (seperti menanti benda-benda langit sejajar sebagai syarat kejadian tertentu). Gak jelek banget, tapi jauh dari epik, terutama dengan CGI yang kasar. Apa pula tombak ala Excalibur itu. Ketemu si cantik Jelly Lin lagi setelah The Mermaid.
225. The Ghazi Attack
Dramatisasi penenggelaman PNS Ghazi, pembuka perang Indo-Pakistan 1971. Kapal perusak INS Rajput diganti perannya sesama kapal selam INS Karanj. Menarik lihat drama antar karakter, menyimak operasional kapal selam dan taktik underwater warfare. Heroik dan patriotik, tapi lupakan akurasi sejarahnya.
226. Detective Conan the Movie 6: The Phantom of Baker Street
Dulu nonton ini di TV dan plot virtual reality-nya melekat kuat dalam memori dan imajinasi, jauh sebelum ada kisah Transcendence dan Ready Player One. Ide jenius memakai setting Sherlock Holmes vs Jack the Ripper. Senang bisa nonton ulang.
227-228. Greatest Tank Battles, musim 2 dan 3
Dokumenter militer tentang pertempuran-pertempuran tank epik sepanjang sejarah. Serial yang direkomendasikan buat penyuka sejarah militer. Mayoritas episode tentu dari Perang Dunia Kedua, dengan sedikit episode dari konflik lainnya seperti PD 1, Arab-Israel, Korea, Vietnam, dan Perang Teluk. Sayang tidak ada episode dari Perang Iraq-Iran.
229-230. Soviet Storm: World War II in the East, musim 1 dan 2
Kalo mau ngerti brutalnya Perang Dunia kedua di front timur antara Jerman versus Sovyet, serial ini sangat direkomendasikan. Ada 7 episode di musim pertama, 10 episode di musim kedua, lalu 1 episode online ekstra, jadi paling tepat menontonnya dengan urutan kronologis, bukan per musim per episode. Sejahat-jahatnya Nazi, saya selalu berharap andai saja Hitler yang menang melawan pasukannya Stalin.
231-232. The Melancholy of Haruhi Suzumiya, musim 1 dan 2
Serial anime lawas yang legendaris, akhirnya kesampaian juga nontonnya. Tidak seperti Soviet Storm, saya tidak sadar bahwa nonton ini mestinya sesuai urutan kronologis, akhirnya agak bingung ketika nonton per episode lalu ceritanya tidak linear. 😆
233-234. Fauda, musim 1 dan 2
Seru menegangkan, penuh darah dan drama dari cerita operator-operator unit khusus Israel yang berjuang menumpas teroris-teroris Palestina. Jadi lebih mengerti sulitnya menangkap tersangka teroris di Judea dan Samaria atau mundur ketika penyamaran terungkap.
Teman-teman nonton berapa banyak tahun ini? 🙂
0 Tanggapan to “Film-film 2018 (Oktober-Desember)”