Di dunia nyata saya suka kehidupan SMA yang baik-baik saja, dalam arti sebisanya tidak diisi perkelahian dan tawuran, walopun konon di banyak SMA situasi itu turun-temurun ada. Sebaliknya sebagai penyuka komik shonen, saya suka tema pertempuran dengan setting sekolahan. Mencari murid terkuat tuk jadi penguasa SMA, atau tawuran dengan SMA lain tuk menguasai suatu wilayah. Lebih dari 10 tahun lalu saya diperkenalkan pada manga The Pitcher (judul asli: Nanto Magoroku) oleh Fritz. Cerita tentang anak kelas 1 di SMA Namishiro bernama Magoroku Kai yang menjadi murid terkuat setelah menaklukkan 3 jagoan senior pimpinan faksi di sekolah itu: Samezu, Kanoh & Yamagata. Setelah semua menjadi bawahannya, pertempuran dengan SMA-SMA lain pun tak terhindarkan, tentu saja Magoroku yang menghadapi pimpinan SMA lawan. Seru sekali dengan humor yang bagus. Sayangnya sesudah sejumlah volume awal yang menjanjikan itu plot komik ini lalu masuk ke cerita olahraga, yaitu bagaimana cerita Magoroku mengejar mimpinya menjadi pitcher baseball kelas dunia. Sayapun lama-lama jadi kehilangan minat ke kisah ini dan sudah lupa terakhir baca volume berapa. Ini manga tua sebenarnya, terbit pertama tahun 1981. 😆
Keep on reading!
Archive for the 'Animanga' Category
Membaca Beelzebub
Published Januari 26, 2014 Animanga 3 CommentsTag:akuma, beelzebub, demon, iblis, komik, magoroku, manga, satan, tatsumi oga, tawuran, the pitcher
Nazi Jerman itu kejam, tapi keren!
Published Juli 9, 2013 Animanga , militer , Pemikiran , Sejarah 23 CommentsTag:bandung, cafe, cosplay, IDR, jerman, Nazi, PD II, reenactment, reenactor, toys, Waffen-SS, Wehrmacht
Minggu, 13 Maret 2011. Jakarta. Sepulang gereja di menara Century, saya ke Balai Kartini, mengunjungi Jakarta 7th Toys & Comics Fair 2011. Pertama kalinya mendatangi acara semacam ini, rasanya menakjubkan. Saya melihat jejeran mainan dan action-figure dari apapun yang saya tahu dan tidak tahu. Segala macam karakter anime dan film bahkan Metallica dan Motley Crue ada. Tidak ketinggalan juga puluhan costume player berseliweran dan meramaikan acara, dari yang amatiran sampai yang persis aslinya. Ada Superman, prajurit HALO (apa namanya?), Batman, Predator, Assassin Creed, Iron Man, dan bintang tamunya sendiri, Linda Le yang jadi Wonder Woman. Saya juga bertemu Felicia dan temen-teman dia yang ntah pada cosplay jadi siapa. Rame pokoknya. Acara-acara seperti ini yang selalu membuatmu membenci kotamu sendiri dan merindukan ibukota..
Di salah satu sudut ruangan, ada segerombolan cowok menunggui booth mereka. Cosplay orang-orang ini berbeda. Bukan karakter fiksi dari anime, game atau film, tapi seragam militer Waffen-SS (Pasukan tempur Partai Nazi) dan Wehrmacht (AB Jerman era Nazi) lengkap dengan dekorasi, perlengkapan dan persenjataan. Saya mendekat, melihat deretan tanda kecakapan dan tanda jasa yang dipamerkan di meja, memperhatikan tiap detil pakaian dan senjata, lalu pergi sambil sesekali menengok. Pengen mengajak ngobrol tapi tak ada ide. Sebenarnya saya pengen mengambil foto atau malah foto bersama, tapi otak zionis saya saat itu tak memberi inspirasi. Lama kemudian baru saya tahu kalo mereka itu bukan (sekedar) cosplay. Orang-orang dengan dandanan militer klasik itu disebut reenactor, sementara kegiatan reka ulang atau napak tilas peristiwa sejarah (biasanya pertempuran) yang mereka perankan disebut reenactment. Para reenactor di acara itu sendiri tergabung dalam komunitas Indonesian Reenactor alias IDR.
Diproteksi: Akatsuki tinggal tiga
Published Mei 31, 2009 Animanga Masukkan password Anda untuk melihat komentar.Tag:Akatsuki, Naruto
Komentar Terbaru