Setelah sekian puluh pertandingan, akhirnya piala dunia 2010 akan mementaskan finalnya tak lama lagi, mempertemukan dua finalis yang sama-sama belum pernah juara dunia: Belanda dan Spanyol.
Tiap penikmat sepakbola tentu punya alasan mengapa mereka memilih Belanda atau Spanyol tuk juara kali ini. Ada yang memang fanatik dengan satu tim saja di tiap turnamen, ada yang mendukung salah satu tim sejak awal turnamen; ada yang timnya sudah tersingkir, lalu mendukung lawan dari tim yang mengalahkan timnya; ada yang mengharapkan pemain pujaannya yang juara, ada yang menyukai permainan salah satu tim dalam perjalanan tim tersebut ke final, dan alasan-alasan lainnya.
Saya? Pada sepakbola level timnas, sepertinya saya memegang azas keadilan dan pemerataan gelar tuk tiap tim, karena itu dukungan saya pada tiap turnamen mudah berpindah-pindah dari satu timnas ke timnas lain, dan tidak fanatik pada tim tertentu. Dengan demikian mudah dimengerti apabila (sebagai contoh) saya tidak mendukung Brazil kali ini hanya karena mereka sudah 5 kali juara, dan memilih tim lain yang gelarnya lebih sedikit atau juara baru. Lagian toh piala dunia berikutnya diadakan di Brazil juga. 😀
Sejarah saya dan turnamen besar sepertinya dimulai saat Piala Dunia AS 94. Saya tak ingat apakah saat itu saya mengikuti babak grup dan babak gugur atau tidak, tapi yang jelas saat babak final saya mendukung Italia yang menghadapi Brazil. Ntah kenapa Italia, padahal saat itu kedua tim sama-sama baru juara dunia tiga kali, dan yang terakhir juara justru Italia tahun 82. Mungkin karena saat itu Liga Italia sedang populer ya? Tapi yang jelas tendangan Penalti Roberto Baggio melayang diatas gawang, Brazil juara dan saya kecewa…
Komentar Terbaru