Nazi Jerman itu kejam, tapi keren!

Minggu, 13 Maret 2011. Jakarta. Sepulang gereja di menara Century, saya ke Balai Kartini, mengunjungi Jakarta 7th Toys & Comics Fair 2011. Pertama kalinya mendatangi acara semacam ini, rasanya menakjubkan. Saya melihat jejeran mainan dan action-figure dari apapun yang saya tahu dan tidak tahu. Segala macam karakter anime dan film bahkan Metallica dan Motley Crue ada. Tidak ketinggalan juga puluhan costume player berseliweran dan meramaikan acara, dari yang amatiran sampai yang persis aslinya. Ada Superman, prajurit HALO (apa namanya?), Batman, Predator, Assassin Creed, Iron Man, dan bintang tamunya sendiri, Linda Le yang jadi Wonder Woman. Saya juga bertemu Felicia dan temen-teman dia yang ntah pada cosplay jadi siapa. Rame pokoknya. Acara-acara seperti ini yang selalu membuatmu membenci kotamu sendiri dan merindukan ibukota.. :mrgreen:

Di salah satu sudut ruangan, ada segerombolan cowok menunggui booth mereka. Cosplay orang-orang ini berbeda. Bukan karakter fiksi dari anime, game atau film, tapi seragam militer Waffen-SS (Pasukan tempur Partai Nazi) dan Wehrmacht (AB Jerman era Nazi) lengkap dengan dekorasi, perlengkapan dan persenjataan. Saya mendekat, melihat deretan tanda kecakapan dan tanda jasa yang dipamerkan di meja, memperhatikan tiap detil pakaian dan senjata, lalu pergi sambil sesekali menengok. Pengen mengajak ngobrol tapi tak ada ide. Sebenarnya saya pengen mengambil foto atau malah foto bersama, tapi otak zionis saya saat itu tak memberi inspirasi. Lama kemudian baru saya tahu kalo mereka itu bukan (sekedar) cosplay. Orang-orang dengan dandanan militer klasik itu disebut reenactor, sementara kegiatan reka ulang atau napak tilas peristiwa sejarah (biasanya pertempuran) yang mereka perankan disebut reenactment. Para reenactor di acara itu sendiri tergabung dalam komunitas Indonesian Reenactor alias IDR.

Keep on reading!