5 film terakhir [per 040112]

2 minggu terakhir ini saya lumayan dapet waktu luang dan mood tuk nonton film-film yang mengendap manis di harddisk external. Tiba-tiba keinginan nonton itu ada karena film-film donlotan baru datang terus, sementara kapasitas harddisk sangat terbatas, padahal harga HDD external konon lagi mahal sekali sekarang. (kenapa ya?). Natal kemaren saja tuk ngopi 33GB dari temen yang mudik dari New York, saya harus menghapus banyak film yang setelah setahunan disimpan saya rasa tidak akan pernah ditonton. Terutama film-film Indonesia. :mrgreen:

Sampai 4 Januari tengah malam, ini lima film yang saya nikmati. Tidak ada film baru kok. Semua film yang sudah kalian tonton jaman dahulu kala. πŸ˜›

Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides

Ditonton Selasa, 271211. Seperti trilogi sebelumnya, film ini owsom. Padahal saya belum pernah nonton At World’s End, sementara Dead Man’s Chest cuma kutonton dua pertiga bagian terakhir di TV kabel. Syukur ada wikipedia, jadi cerita-cerita sebelumnya mudah dirunut kembali. Lagian juga ada prolog yang tidak divisualisasikan, seperti bagaimana Black Pearl bisa tertangkap si Kurohige.

Ceritanya sih sudah macam Indiana Jones, tapi tetep asyik. Karakter sejarah seperti Blackbeard, Juan Ponce de LeΓ³n dan kapal masing-masing plus legenda populer seperti mermaid dan Fountain of Youth jadi bumbu gado-gado yang bagus tuk film ini. Jack Sparrow memang penuh keberuntungan. Cuma klimaksnya kurang berkesan. Blackbeard mestinya bisa pamer kesaktian ketika pasukan Spanyol menyerbu. Ah, mermaid-nya keren btw! Habis nonton saya langsung gugling itu cewek. Hot juga..! :mrgreen:


Hellboy II: The Golden Army

Ditonton Kamis, 291211. Hellboy 2 ini sungguh menye-menye. Superhero tidak dilarang jatuh cinta, dan kisah cinta mereka selalu seru. Tapi anak raja neraka? Sudah macam anime InuYasha saja jadinya ini cerita. Mestinya ada karakter sekelas Sesshoumaru yang datang mengejek Hellboy kalo gini. Padahal konon di komiknya Hellboy dan Liz itu cuma seperti kakak-adik. Plot juga membosankan. Setelah trilogi The Mummy, ide untuk menguasai dunia memakai pasukan dalam legenda yang dihidupkan kembali terasa tidak kreatif. Lagian setting film ini jaman modern. Kalau koordinat arsenal lawan sudah diketahui di lokasi terpencil (Irlandia Utara), beberapa bom nuklir lewat serangan udara mestinya bisa menyelesaikan masalah. Toh organisasinya Hellboy itu berada dibawah pemerintahan AS. Sebagai unit khusus, kemampuan tempur Hellboy dkk juga mengecewakan. Defense, attack, speed, agility, body balance, long passing accuracy semua gak ada istimewanya. Kalau ketemu Chuck Norris keknya bakal kalah. πŸ˜†

Faster

Ditonton Minggu, 010112. Ini film antihero keren. Saya suka jagoan yang bisa menembak tanpa pakai ngobrol-ngobrol dengan calon korban, juga tetap hidup di akhir cerita. Kupikir si Driver ini mestinya ke Gotham City dan menggantikan Bruce Wayne jadi Batman. 😈

Tron: Legacy

Ditonton Senin, 020112. Sepertiga pertama film ini lumayan, lalu sisanya bikin ngantuk dan ketiduran. Film ini ada prequel-nya hampir 30 tahun silam, dan melanjutkan cerita tentang dunia game tahun 80an dari sudut pandang pencapaian game masa kini membuat kisahnya jadi terasa bodoh. Bahkan visualisasi super modern pun tetap saja tidak menolong kesederhanaan setting The Grid. Kejar-kejaran motor masih bisa dinikmati. Tapi dogfight dan menembak pake tail turret? Y U NO use radar & missiles? Seketinggalan itu saja masih mau (lagi-lagi) membentuk pasukan infantri untuk menguasai dunia. Muncul tahun 1942 pun bakal hancur digilas balatentara Nazi. Mau menguasai dunia jaman sekarang itu perlu sepasukan Gundam! 😈

Up

Ditonton Rabu, 040112. Film ini hebat. Memberi teguran bahwa impian (terutama yang menyangkut tempat lain) itu harus bisa dikejar sesegera mungkin, sebisanya selama masih muda, kuat dan belum mapan, agar tidak jadi penyesalan di masa tua nanti. Dengan kata lain sih saya yang paling kesindir dengan film ini.
*melirik peta ibukota*
*ibukota Jepang*
:mrgreen:
Soal cerita dll saya rasa tidak ada kurangnya. Saya takjub saja obyek terbang sebesar itu tidak terdeteksi radar pertahanan udara sekian banyak negara dari AS sampai Venezuela. Lagian, mengira-ngira usia Carl Fredricksen, si Charles Muntz itu tua banget kalo begitu. :mrgreen:

Yak, sekian komentar singkat. Sampai jumpa lagi. Apa lima film terakhir yang kalian nonton? πŸ˜‰

15 Tanggapan to “5 film terakhir [per 040112]”


  1. 1 Lumiere Januari 7, 2012 pukul 10:20 pm

    5 Film terakhir yang kutonton… πŸ™„

    1. Sherlock Holmes
    2. MI 4, the ghost protocol
    3. Hafalan Shalat Delisa

    Eh, cuma tiga ternyata Jens :mrgreen:

  2. 2 AnDo Januari 7, 2012 pukul 11:43 pm

    5 film terakhir yang saya tonton (3 nonton di Indonesia pas mudik, 1 nonton di dalam pesawat terbang, 1 yang terakhir nonton pas udah balik nguli)

    1. M:I – Ghost Protocol
    Menurutku film ini adalah franchise terbaik dari 4 film Tom Cruise sebagai Agent Ethan Hunt. Cerita yang keren dipadu dengan action seru!

    2. Sherlock Holmes: A Game of Shadows
    Aku suka sequel yang ini, komedinya lebih kental dibanding film pertamanya. Misteri dan plot twist juga cukup menarik dan yang pasti gaya acak2an Sherlock Holmes a la Guy Ritchie bakalan bikin penggemar Holmes versi novel mencak-mencak.

    3. Flying Swords of Dragon Gate
    Jet Li is BACK! Tunggu apa lagi? Habis nonton dan keluar dari bioskop, serasa pengen jumpalitan memberantas bandit pakai pedang terhunus.

    4. Puss in Boots
    Nonton di dalam pesawat terbang ternyata mempengaruhi mood menonton. Filmnya sih termasuk menghibur karena tingkah polah si meong jahil bersuara Antonio Banderas yang lucu. Sayangnya ditonton di atas udara ternyata bikin kepalaku pusing.

    5. Moneyball
    Film terbaik diantara 5 daftar film di bilik komen ini. Sebuah film yang diambil dari kisah nyata tentang bisnis transfer pemain di liga baseball profesional. Bercerita tentang bagaimana cara mendapatkan transfer pemain semurah mungkin, supaya mendapatkan hasil akhir kompetisi semaksimal mungkin, dengan menggunakan hitungan statistik.
    Math and Game!!!! Keren abisss (^o^)b

  3. 3 Asop Januari 8, 2012 pukul 9:13 pm

    Duh, itu tangan The Rock ototnya gila2an. :mrgreen:

    Ini dia 5 film terakhir yg saya tonton:

    1. Sherlock Holmes: A game of shadows

    2. Law Abiding Citizen (rewatch)

    3. Sherlock Holmes (rewatch)

    4. Warrior

    5. Cabin Fever

  4. 4 annosmile Januari 9, 2012 pukul 10:44 am

    belum nonton yang film Pirates In The Carribeannya 😦

  5. 5 pitshu Januari 9, 2012 pukul 2:51 pm

    pelem korea yang kebanyakan g tonton wakakakaka πŸ™‚

  6. 6 jensen99 Januari 9, 2012 pukul 7:04 pm

    @ Lumiere

    Hafalan Shalat Delisa menurutmu gimana? Saya dan Alex, tanpa nonton pun menyimpulkan kalo film ini gagal. πŸ™‚

    @ AnDo

    Saya pikir Guy Ritchie terinspirasi manga, yang walo ceritanya di jaman dahulu, tetep saja karakternya bisa berambut menjulang/acak2-acakan. Film Jet Li dan MI wajib dapet suatu saat nanti. Moneyball ntahlah. Saya kok agak ragu bakal suka film tentang baseball. Sangat Americans..

    btw kenapa nonton di pesawat pusing? Itu TV di alley atau di sandaran tangan?

    @ Asop

    Namanya juga bekas pegulat sop. :mrgreen:
    Hmm.. itu Warrior keknya masih ada di kompienya temen. Belum kukopi. Bagus tuh.

    @ annosmile

    Kesini bro, tinggal ngopi saja, mumpung belum dihapus. #plak :mrgreen:

    @ pitshu

    Gpp, ini kebetulan aja nontonnya film2 Hollywood karena punyanya itu. Kalo ada temen yang punya film2 Jepang atau Korea saya juga berminat ngopi pasti. πŸ˜‰

  7. 7 Ando-kun Januari 10, 2012 pukul 1:17 am

    @jensen

    Saya kok agak ragu bakal suka film tentang baseball. Sangat Americans..

    Tadinya saya juga berpikir demikian, tapi beberapa film bertema sport “berbau Amrik” ternyata aku bisa suka. Asalkan ceritanya bagus. Kebetulan Moneyball menitik beratkan cerita pada transfer pemain, bukan pada tetek bengek olahraganya. Sempat terpikir, kira2 statistik pemain sepak bola bisa nggak yah dipakai buat taktik transfer pemain? Kata Daniel sih sulit. Emang baseball bertumpu pada statistik permainan sih.
    Kalau sepak bola kayaknya sulit dibikin statistik. Paling cuma jumlah gol yg dicetak pemain atau cleansheet kiper yang terlihat jelas, begitu jg jumlah kartu merah/kuning 😈 Assist aja tak terlalu diperhatikan (karena sepak bola bukan basket), apalagi jumlah tackling bersih, sundulan yg kena sasaran, hingga jumlah dribble kayaknya gak bakal diperhatikan pemandu bakat dan juru transfer. Sepak bola memang bukan matematika, tapi transfer pemain baseball bisa pakai itu matematika buat ngitung probabilitas kemampuan pemain πŸ˜†

    btw kenapa nonton di pesawat pusing? Itu TV di alley atau di sandaran tangan?

    Makanya… saya kayaknya gak bakalan lolos tes jadi pilot Gundam. Nonton film di udara aja pusing, apalagi berantem πŸ˜†
    Layarnya kira2 15×25 cm, terletak di belakang sandaran kursi penumpang di depan kita.

  8. 8 jensen99 Januari 10, 2012 pukul 11:48 am

    ^

    Sebagai sebuah buku (sebelum diangkat jadi film), Moneyball revolusioner, dan baseball juga olahraga yang sangat cocok tuk statistik individual karena sepakbola lebih ke permainan tim. Tapi jangan disangka statistik tidak punya peranan besar dalam sepakbola. Justru peranannya penting, apalagi dalam urusan transfer. Tuk gampangnya coba baca artikel ini dan ini. Moneyball juga disinggung disitu kok. Semoga mencerahkan. πŸ˜‰

  9. 9 alice in wonderland Januari 10, 2012 pukul 5:24 pm

    apa ya film yag baru kutonton? serial termasuk gak sih?
    soalnya ngikutin the big bang theory, how i met your mother, gossip girl dan pastinya Sherlock Holmes versi BBC yang keren itu dijamin nggak kalah seru ama film layar lebar πŸ™‚

  10. 10 jensen99 Januari 10, 2012 pukul 11:20 pm

    ^

    Hoho, silahkan saja kalo serial juga dimasukkan, asal jangan sinetron. :mrgreen:
    Serial itu juga tontonan bermutu loh. Dan di harddisk saya juga banyak serial yang belum sempat ditonton. Ntah kapan yaa.. πŸ™„

  11. 11 Asop Januari 11, 2012 pukul 1:05 am

    Iye Bang, saya tertarik nonton Warrior soalnya ada Tom Hardy. Saya terakhir kali lihat Tom Hardy di RocknRolla, dia jadi pemuda gay. πŸ˜†
    Di Warrior perannya berbeda jauh, tubuhnya udah berotot gila2an. πŸ˜€ Belum lagi sang kakak (tokoh dalam film), Joel Edgerton juga, badannya bagus. Bisa jadi motivasi buat fitness. πŸ˜€

  12. 12 Ando-kun Januari 11, 2012 pukul 2:37 am

    Artikel yang menarik bro, walapun statistik di sepak bola nggak bisa se-detail dan seakurat baseball.
    Yah… siapa tahu nanti Boss Moratti lihat statisik, ada striker melempem jarang bikin gol, gak ngetop dan jadi cadangan melulu, tapi kalau main hampir 100% tacklingnya bersih dan punya umpan jitu, bakal dibeli dan diplot sebagai bek libero di Inter Milan :mrgreen:


  1. 1 6 film terakhir [per 090112] « JenSen Yermi's Weblog Lacak balik pada Januari 10, 2012 pukul 10:28 pm
  2. 2 Film-film 2012 (lanjutan) | JenSen Yermi's Weblog Lacak balik pada Maret 21, 2017 pukul 11:39 am
  3. 3 6 film terakhir [per 090112] | JenSen Yermi's Weblog Lacak balik pada November 18, 2018 pukul 2:44 pm

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s




JenSen99 is

I got a heart full of pain, head full of stress, handfull of anger, held in my chest. And everything left’s a waste of time~
Januari 2012
M S S R K J S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Top Posts

Arsip

Follow me on Twitter


%d blogger menyukai ini: