6 film terakhir [per 090112]

Melanjutkan kegiatan kemarin, nonton film masih jadi acara utama akhir-akhir ini. Kali ini hanya dalam rentang waktu lima hari. :mrgreen:

Here I go again..

The Expendables

Β 

Ditonton 051012. Film eksyen yang sempurna. Banyak ledakan dan musuh yang bertumbangan, tapi tak ada protagonis yang gugur dengan heroik. Yang segera teringat sesudah nonton adalah film ini seperti gabungan The A Team, G.I. Joe, Mortal Kombat dan Super Junior. The A Team karena Ross dkk juga pasukan bayaran; G.I. Joe karena anggotanya memiliki macam-macam spesialisasi (dan kelihatannya berbeda latar belakang juga); Mortal Kombat karena penuh pertarungan fisik yang seru; lalu Super Junior? Mbak HW sampai bertanya di status FB saya karena merasa tidak melihat ada adegan dance di film itu. πŸ˜† Perihal SuJu ini teringat tidak lain karena film ini disesaki pemain bintang, sehingga di posternya pun mereka berjejer bagai boyband. Ntah kenapa yang terpikir kok bukannya Ocean Eleven. Hanya kalau dibandingkan Super Junior, oom-oom ini pantasnya menyandang nama Super Senior. πŸ˜†


Balik ke cerita, negara fiktif Vilena ini kelihatannya hanya pulau miskin sangat kecil, dengan ibukota kampung kumuh nan tertinggal (tak ada bandara?), serta hanya dijaga pasukan infantri ringan yang kelihatannya tak sampai satu batalyon tanpa markas, semua ngepos di istana kepresidenan sebagai pengawal sang pimpinan. Meskipun begitu agak aneh juga satu negara bisa diserbu cuma oleh lima orang berjalan kaki, yang meninggalkan pesawat amfibi mereka tanpa terjaga entah dimana, lalu entah pakai apa dari pantai ke istana tanpa ketahuan. Di dunia nyata, Guinea Khatulistiwa yang sebesar itu pernah presidennya mau digulingkan oleh tentara bayaran berkekuatan 70an orang. Sayangnya upaya ini gagal, kalau tidak bisa buat mengira-ngira kebutuhan personil untuk menyerbu istana presiden negara dunia ketiga. Mungkin karena tidak ada Rambo dan Wong Fei Hung dalam pasukan mereka ya? :mrgreen:
Satu poin lagi, saya mengagumi persenjataan yang dipakai para anggota Expendables. Senapan serbu Noveske Rifleworks Diplomat standar mereka belum pernah saya lihat dipakai pasukan khusus manapun, begitu juga dengan shotgun AA-12 tentengan Hale Caesar yang sepertinya menggantikan peran senapan mesin (sekelas Minimi) standar regu. Sekali lagi, saya suka film ini. πŸ™‚

Tale of Tales

Ditonton 070112, lalu menyadari bahwa saya hanya punya bagian 1-3, jadi bagian keempat baru didonlot dari yutub dan ditonton pada Minggu pagi. Menurut beberapa konsensus, film Sovyet tahun 1979 ini adalah film animasi terhebat sepanjang sejarah. Dari sisi kedalaman cerita dan teknik penyampaian cerita, mungkin saja sih. Film ini memang berat. Miskin dialog, sehingga betul-betul harus mengerti tiap simbol dalam film. Saya sendiri syukurnya terbantu adanya internet tuk mengerti isi film pendek ini. Mungkin ini karya klasik dan legendaris, tapi baik cerita maupun visualisasi, ini bukan film yang saya nikmati, hanya musiknya yang berkelas. πŸ™‚

Banlieue 13

Ditonton 080112 sore. Hal-hal menyenangkan dari film non Hollywood adalah saya tidak terlalu mengharapkan adanya eksyen yang hebat sehingga apabila elemen tersebut ternyata ada, senangnya jadi tak terkira. Film B13 ini juga begitu. Memang beruntung sekali penemu Parkour sendiri yang jadi pemeran utama. Saya suka ide soal sebuah area yang “resmi” tanpa hukum didalam sebuah negara hukum, sehingga kekuasaan gembong narkotik dan milisinya bisa eksis disana beserta segala kriminalitas lainnya. Ini lebih masuk akal daripada suatu negara/kota yang dikuasai pengedar narkoba dan mereka bisa mengontrol aparat.

The Last Airbender

Ditonton 080112 malam. Film ini epic failure. Kecuali beberapa special effect yang juga tidak maksimal penggunaannya, sama sekali tidak ada yang bagus dari film ini. Kawan saya Ando yang tukang bahas film saja sampai gak mau nonton film setelah baca ulasan kawan-kawan dia, karena dirasa bakal menghabiskan waktu yang mungkin bisa dia pakai nonton film yang lebih bagus. Kurasa film ini harus dianggap tidak pernah ada oleh Nickleodeon, lalu dibuat ulang dengan durasi minimal dua jam menggunakan pemeran utama yang seluruhnya ras Asia dan sutradara Hongkong.

Love and Other Drugs

Ditonton 090112 siang. Kisah cinta klasik melibatkan cewek penderita-penyakit-tak-tersembuhkan. Film ini menarik karena saya selalu menikmati cerita tentang HTS; dalam film ini cinta bisa tumbuh dimulai karena sering berhubungan badan. Syukurnya proses menuju “nyatakan cinta” yang tersendat-sendat ini bisa berakhir bahagia. Satu sub cerita lainnya soal perjuangan Jamie menjadi salesman obat agak membingungkan saya dengan istilah-istilah medis yang sulit, dan sayangnya bagian ini mentok karena dikorbankan untuk urusan cinta, padahal menarik juga. Satu percakapan dari kencan pertama Jamie dan Maggie:

Maggie: What’s your game?

Jamie: My game?

Maggie (Unintelligible): This is the part where we talk about where we come from and what we majored in in college.

Jamie: You have beautiful eyes.

Maggie: That’s it? That’s the best you got?

Jamie: I’m serious. They’re beautiful.

Maggie: Well, let’s go.

Jamie: Excuse me?

Maggie: Well, you want to close, right? You want to get laid?

Jamie: Now?

Maggie: Oh right, right, right. I’m supposed to act like I don’t know if it’s right. So then you tell me that there is no right or wrong, it’s just the moment. And then I tell you that I can’t while actually signaling to you that I can, which you don’t need because you’re not really listening because this isn’t about connection for you. This isn’t even about sex for you. This is about finding an hour or two of release from the pain of being you. And that’s fine with me, see, because, well, I want the exact same thing.

Cewek yang menyenangkan ya? :mrgreen:

Fast Five

Ditonton 090112 malam. Saya memuji durasi 130 menit film ini. Film-film blockbuster memang seharusnya berdurasi panjang. Buat penonton ada banyak hal yang jadi bisa diceritakan, buat sutradara juga makin sedikit adegan yang dibuang saat pengeditan. Soal eksyen, tidak ada keraguan bahwa ini film hebat. Dari sisi cerita, kurasa poin saya mirip seperti komentar pada film The Expendables dan B13 diatas. Dengan latar kota sebesar dan sepenting Rio de Janeiro, agak aneh bahwa kota itu dikuasai satu saja pengusaha jahat yang bahkan menguasai polisi. Pada adegan klimaks kurasa lalu lintas juga terlalu lengang walopun itu pastinya menyelamatkan banyak nyawa. πŸ˜† Saya juga naksir mobil Armet Gurkha yang dipakai Luke Hobbs. Rasanya mobil itu yang begitu bersinar diantara deretan mobil eksotis di film ini. Kalau dipake sehari-hari keren ya? Gak perlu takut lecet. :mrgreen:

Sekian dulu, nanti dilanjut lagi. πŸ˜‰

16 Tanggapan to “6 film terakhir [per 090112]”


  1. 1 Asop Januari 11, 2012 pukul 1:00 am

    Dahsyat, itu film “Love and Other Drugs” saya lihat sekilas banyak adegan seks-nya ya…. Saya belom nonton full, cuma sepintas-sepintas. πŸ™‚

  2. 2 pitshu Januari 11, 2012 pukul 9:46 am

    beuhh.. nonton terusssss hahahaha πŸ™‚

  3. 3 jonathandavidn Januari 11, 2012 pukul 12:58 pm

    “Love and Other Drugs” awalnya memang seperti film murahan yang menjual seks. Tapi ketika masuk ke dramanya, wuihh.. hebat. πŸ™‚ Keren pokoknya. Penasaran sama tale of tales dan B13. Thanks untuk reviewnya. πŸ™‚

  4. 4 sabai95 Januari 12, 2012 pukul 11:04 am

    Dari ke-6 film itu aku paling suka FAST FIVE, keren dan beda sama prekuelnya. Expendables juga boleh lah….

  5. 5 niee Januari 12, 2012 pukul 10:33 pm

    Cuma pernah nonton 3 diantaranya,, dan tiga sisanya malah gak pernah denger sama sekali.. Tapi yang animasi itu sepertinya bagus neh πŸ˜€

  6. 6 Zippy Januari 13, 2012 pukul 10:19 pm

    Dari semua film yang ditonton, saya baru nonton 2 film, yakni The Expendables dan Fast Five πŸ˜€
    Kedua film itu emang amazing banget deh, nontonnya sampai (hampir) gak berkedip πŸ˜€
    Ya..biasa kalo filmnya jelek saya suka ketiduran soalnya πŸ˜†

    Btw, film Love and Other Drugs kayaknya keren ya.
    Apalagi covernya cukup menggiurkan :mrgreen:

  7. 7 ghani arasyid Januari 15, 2012 pukul 2:00 pm

    film terakhir saya Lost in Translation, Taiyou no Uta, Solanin & Linda Linda Linda *Jejepangan semua :mrgreen:

  8. 8 Oom Yahya Januari 20, 2012 pukul 12:24 am

    Ah, enaknya bisa nonton terus, saya iri

  9. 9 AlexΒ© Januari 27, 2012 pukul 5:32 pm

    Enak kali kau nonton terus. Haha. Itu bajakan? Pantesan pada heboh SOPA di Amrik sana πŸ˜†

  10. 10 warm Januari 30, 2012 pukul 8:52 pm

    mantep ulasanya, kagum selalu dgn org yg bisa menikmati apa yg ditontonnya

  11. 11 soulharmonyharmony Januari 31, 2012 pukul 2:33 pm

    yang ada adegan hot……yang mana boi ???

  12. 12 Zukko Februari 2, 2012 pukul 2:40 pm

    frekuensi nonton film saya udah jarang… 😦

  13. 13 jensen99 Februari 7, 2012 pukul 3:20 pm

    Duh, maaf. Koneksi pribadiku sudah tewas. Sejak online gelandangan saya jadi gak pernah lagi cek blog. 😦

    @ Asop

    Kalau kamu kangen liat buah dadanya Anne Hathaway, Love and Other Drugs jelas wajib nonton. Iya, banyak adegan seksnya, tapi bagus dan gak “mencuri” cerita kok. πŸ˜‰

    @ pitshu

    Iya, ngumpulin film buat apa coba kalo gak ditonton? Harddisk jadi penuh. :mrgreen:

    @ jonathandavidn

    Dari daftar pemeran utamanya saja saya sudah tau kalo ini bukan film murahan. Mbayar Anne Hathaway tuk bugil itu mahal lho! Lagian kalopun ini cuma film bokep, saya tetep rela nonton. :mrgreen:
    Saya sebenarnya tidak buat review, hanya nulis kesan2 saya saja setelah nonton suatu film. Makasih juga tuk komenmu. πŸ™‚

    @ sabai95

    Yup, Fast Five sudah gak lagi fokus di balapan liar, dan kejar2an mobil gak lagi jadi eksyen utama. Ada tembak2an juga.

    @ niee

    Yang animasi itu gak saya rekomendasikan deh. Sulit dimengerti, kecuali memang suka film2 festival.

    @ Zippy

    Yup, cover “Love and the Other Drugs” cukup mewakili isi filmnya yang juga dipenuhi adegan bugil dan senggama keduanya. Tapi itu beneran film komedi romantis yang klasik (happy ending) kok. πŸ˜‰

    @ ghani arasyid

    Aduh, itu film pertama dan keempat saya pengen sekali nonton. Belum punya eh.. 😐

    @ Oom Yahya

    Oom gak punya filmnya atau gak punya waktu buat nonton? :mrgreen:

    @ AlexΒ©

    Kalau gak bajakan saya gak akan mau nonton film lex. Saya benci film yang sudah melewati badan sensor film. πŸ‘Ώ

    @ warm

    Kalo gak bakal bisa dinikmati ya pasti gak bakal kukopi dari temen bro. πŸ˜†

    @ soulharmonyharmony

    Love and the Other Drugs

    @ Zukko

    saya sekali-dua kali seminggu kira2. πŸ™‚

  14. 14 AlexΒ© Februari 7, 2012 pukul 7:40 pm

    Kalau gak bajakan saya gak akan mau nonton film lex. Saya benci film yang sudah melewati badan sensor film. πŸ‘Ώ

    Sama. Banyak tak puasnya. Nonton di bioskop juga cuma untuk ganti suasana 😈

  15. 15 Ceritaeka Agustus 23, 2012 pukul 5:49 pm

    Expandables 2 udah ada juga lho πŸ˜€


  1. 1 Film-film 2012 (lanjutan) | JenSen Yermi's Weblog Lacak balik pada Maret 21, 2017 pukul 11:39 am

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s




JenSen99 is

I got a heart full of pain, head full of stress, handfull of anger, held in my chest. And everything left’s a waste of time~
Januari 2012
M S S R K J S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Top Posts

Arsip

Follow me on Twitter


%d blogger menyukai ini: