*bersih-bersih debu di blog*
Pandemi Covid 19 jelas membuat 2020 menjadi tahun yang buruk bagi semua orang dan semua negara. Banyak teman-teman yang kesulitan, termasuk teman saya yang ngajak saya ngantor mulai beberapa bulan ini. Saya sungguh bersyukur masih mempunyai gelembung finansial dan mental yang membuat saya bisa melewati situasi pandemi dengan nyaman walaupun Kota Jayapura termasuk daerah merah. Tinggal di rumah saja berhari-hari dengan betah bukan hal yang aneh buat saya sejak dulu, apalagi pandemi membuat ajakan hangout yang biasanya sering datang jadi hilang total. Meskipun begitu stay at home tidak membuat saya jadi lebih produktif menonton juga. Baca komik yang malah meningkat, selain buku tentu saja. Tidak ke bioskop sama sekali jadi tidak ada film baru. Yang kudaftar di bawah ini mestinya rata-rata sudah ditonton moviegoers.
1. Toy Story 4
Seperti 2019, memulai tahun 2020 dengan film animasi super keren. Ceritanya kompleks tapi tetap menghangatkan hati. Suka Bo Peep akhirnya(!) jadi karakter utama. Badass superheroine pula. Sebaliknya Forky ngeselin walaupun dia penggerak plot. Puas nonton usai nunggu sekuel ini bertahun-tahun. Woody dan Buzz akhirnya berpisah, jadi entahlah kalo masih ada film berikutnya bertahun-bertahun kemudian. 🙄
2. Rambo: Last Blood
Senang ketemu Rambo lagi walo terlihat tua dan rapuh, sepaket dengan kebrutalan sadis yang menghibur. Sosok prajurit Amerika ideal tapi juga contoh kerusakan trauma perang yang tak pernah sembuh. Menarik di kreditnya ada kilas balik dari 4 film sebelumnya. Finale?
3. Hustlers
Drama bagus sekali. Nonton ini jadi teringat pengalaman sendiri ditraktir hiburan malam, ada hal-hal yang serupa dengan di film, dan apa yang berbeda. Catatan penting: pergi sendiri ke klab bisa berbahaya. Menarik bagaimana Ramona menjustifikasi aksi merampoknya. Murphy’s Law banget.
4. Saving Leningrad
Dramatisasi penenggelaman bargas 752 di Danau Ladoga saat awal pengepungan Leningrad 1941. Dramanya bagus, dituturkan penyintas ala Titanic lengkap pake memento jam tangan. Aneh Jerman digambarkan nyerang kapal pake Me-109 dan bukan Stuka, lebih maksa lagi pesawatnya bisa ditembak jatuh prajurit yang bukan sniper pakai senapan melewati propeler tepat kena pilotnya. Klimaksnya kekurangan dana, gak kelihatan kapalnya tenggelam dan mayat-mayat karam. Itu si Nastya babe banget wajahnya.
5. Kung Fu League
Ide ceritanya sangat keren dan di beberapa bagian agak lucu, tapi keseluruhan filmnya menyia-nyiakan premis tersebut dengan jalan cerita dan perkembangan karakter yang sungguh jelek. Ngarepnya minimal bisa jadi seperti Suicide Squad. Madina Mamet kliatan seperti baru 21 tahun.
6. Obsessed
Erotic thriller Korea bagus banget dan saya banget. Sesak napas nontonnya. I really can relate: A damsel in distress, a very passionate but going nowhere relationship, and crushing broken heart, plus post-breakup wandering life. Lim Ji-yeon sungguh menawan hati.
7. Surat dari Praha
Gambaran sedih kehidupan eksil korban naiknya rezim orba. Film ini penuh kesepian dan amarah, sejarah kelam dan kepahitan. Jaya, Laras, (dan Sulastri) semua penuh beban. Tapi ada cinta sejati dan proses pengampunan yang diceritakan dengan bagus. Suka anjingnya, dan tentu suka lihat si cantik Julie Estelle sepanjang film.
8. Kamen Rider Heisei Generations FOREVER
IIRC ini movie war pertamaku. Suka banget liat para Kamen Rider era Heisei muncul bersama di satu film walaupun yang kukenal cuma Ryuuki, bukan tokoh utama pun. Ceritanya lumayan, bertema paradox waktu dan eksistensi rider.
9. First Man
Dramatisasi dan adaptasi buku biografi Neil Armstrong. Drama keluarganya bagus dan mengingatkan pada mereka yang gugur demi misi ke bulan ini. Menarik fokus kamera sering di dalam wahana dan tidak menyorot detil mekanisme Apollo+modulnya dari luar. Kenangan masa kecil dulu mempelajari misi Apollo lewat buku-buku antariksa. Filmnya heboh karena gak ada adegan tancap bendera AS yang ikonik itu.
10. Shazam!
Nope, no wisdom of Solomon at all. Haha. Kepanjangan intro khas film pertama dengan latar dan drama bertema keluarga yang berat. Suka komedi dan nuansa cerianya. Mencoba-coba superpower yang dimiliki itu lucu. 7 deadly sins lebih banyak jadi pajangan saja, gak efektif dikeluarkan.
11. The Operative
Ceritanya familiar, tapi thriller spionase gini tetap menarik walo ini sedikit saja eksyen, lebih ke konflik psikologis. Dulu nonton yang serupa film The Green Prince, sama juga drama agen & handler Mossad. Plotnya pun 11-12 dan realistis kalo mengingat TGP itu kisah nyata. Diane Kruger tampil kucel tapi masih menarik.
12. Drive
Eksyen brutal yang bagus banget. Suka lihat hubungan Driver dan Irene yang slow malu-malu walopun sayang tidak berakhir happily ever after di pantai Mexico. Selalu merasa mengambil pistol lawan itu protap penting di plot begini. Nice choice with hammer anyway.
13. One Piece: Stampede
Sungguh ide bagus mengumpulkan banyak karakter lain ke dalam cerita ini dan gak cuma cameo. Lama gak lihat Hina, suka. Menarik lihat Zoro clash sesaat vs Crocodile, dan Sanji vs Smoker lalu Lucci, sudah sekuat itu. Traffy, space jutsumu ngeri. Asyik sekali lihat kolaborasi di klimaksnya, dan Buggy tetap cuma jadi pelawak.
14. Steel Rain
Eksyen thriller Korea bagus banget. Buddy comedynya dapet, eksyennya keren, drama politik dan geopolitiknya realistis (Kudeta Korut, konflik dua presiden Korsel, AS yang warmonger), aksi militernya fantastis (Korut ngeblok serangan nuklir AS pake serangan nuklir juga FTW + F-15K nembakin Taurus KEPD), dan resolusi damai kedua Korea logis: Bagi dua nuklir Korut ke Korsel, biar kalau perang sama-sama hancur. Negaranya gak perlu bergabung.
15. Monster Hunt 2
Rasanya betah nonton ini masih faktor Bai Baihe juga. Karakter dia cantik dan lucu manja. Plotnya ringan dan menyenangkan dengan tema keluarga. Berharap ada ending tuk Tu dan Zhu tapi gak ada. Final battle agak kurang epik tapi cukuplah.
16. My Hero Academia: Two Heroes
Seru keren. Suka lihat Bakugou dan Todoroki ditonjolkan jauh lebih kuat dari yang lain. Banyak pro hero terbebas di klimaks tapi anehnya gak ada yang ikut All Might naik ke atap gedung. Quirk Wolfram berasa Edward Elric, kuat banget. Melissa is beautiful.
17. 1917
Lagi-lagi kebrutalan perang parit di front barat PD 1 tapi diceritakan dengan sangat indah, gambar, musik, dan heroismenya. Cuma perlu fokus ke lidah britishnya saja. Ketemu mayat dan maut di mana-mana jadi tetap berasa nyeni. Ya kok kebetulan sekali pas ketemu bayi pas bawa susu. Keren banget ini.
18. Birds of Prey (and the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn)
Agak kebanting dibanding Suicide Squad tapi Margot Robbie menyelamatkan film ini dengan pesona tersendiri. Alur ceritanya menarik, dan seperti Suicide Squad saya perlu belajar juga karakter siapa-siapa saja ini di cerita karena gak familiar. Masih gak jelas arah DCEU.
19. Jojo Rabbit
4x lebih bagus dari yang kuharap. Kredit buat history/military adviser untuk penggambaran klimaks yang seru dengan segala arsenalnya. “I am descended from those who wrestle angels and kill giants. We were chosen by God”. Jawaban Elsa kuat banget tuk indoktrinasi antisemitisme dan supremasi Aryan Jojo. Melihat bagian akhir PD 2 dengan cara satir dan komedi hitam yang sangat menarik.
20. Jumanji: The Next Level
Ekstrim misinya dari gurun pasir ke gunung salju. Suka bagaimana Eddie dan Milo jadi bagian dari cerita dan game. Kocak banget dan kerasa kalo avatar berganti karakter. Spencer dan Martha ngobrol sambil panjat tebing bullshit abis, mana ngomong gak ada asapnya pula.
21. Midway
Epic, bagus fokusnya termasuk ke peran penting pemecah sandi. Bagus menceritakan karakter-karakter nyata, bahkan Hirohito dan Hideki Tojo pun muncul. Kurang puas plotnya mesti “mengulang” Pearl Harbor 2001 dengan menghabiskan sejam memvisualisasikan lagi Attack on Pearl Harbor dan Doolittle Raid. Mending sekalian Battle of Coral Sea diceritakan. Secara detil militer juga kurang memuaskan. Wildcat gak kliatan, bahkan di parkiran kapal induk yang juga terasa terlalu lowong. Heroisme dogfight diambil alih Dauntless -dengan manuver mustahil- dan rear gunner-nya. Zero cuma dapat sedikit glory dengan artileri hanud Jepang jadi pahlawan pertahanan udara armada. Tidak ditampilkan Yorktown karam juga. Walaupun didedikasikan untuk kedua belah pihak yang gugur tetap saja film ini terlalu Amerika dengan titipan propaganda China.
22. Frozen II
Ini gelap sekali ceritanya: membongkar misteri pembantaian massal demi mencabut kutukan, berurusan dengan roh-roh penunggu alam dan arwah penasaran. Animasi yang sangat hebat walo Elsa kini lebih selektif membekukan. Mestinya gak bagi dua kerajaan bisa sih di endingnya.
23. Cold War/Zimna Wojna
Kisah cinta bertahun-tahun yang sedih, dan dituturkan dengan sendu. Banyak lagu menarik dan merdu sepanjang film tapi ya tetap saja suram. Semacam menyesali momen-momen dimana hubungan Wiktor dan Zula semestinya bisa berjalan, tapi sulit juga cewek ini.
24. Bad Boys for Life
Yeah I miss you guys. It’s been so long since BB II. Sudah kakek-kakek ya sekarang, kalo di Polri sudah pada AKBP. Masih seseru dan sekocak yang diharapkan, penuh baku tembak dan hancur-hancuran aroma khas Jerry Bruckheimer. Plot twistnya juga wow. You don’t fuck a witch without condom.
25. Battle of Jangsari
Trilogi bagian kedua setelah Operation Chromite. Jalan ceritanya klise ya, baik drama maupun eksyennya, tapi sejarahnya sendiri penting sekali. Pertempuran yang dirahasiakan dalam Perang Korea. Sepasukan tentara pelajar yang dikorbankan. Lama gak liat Megan Fox.
26. Hichki
Sebagus yang dibicarakan rangorang, dan sedikit banyak bisa relate. Ceritanya biasa saja, plotnya malah generik, tapi bikin sentimental, terutama adegan penutup saat murid-murid di cerita sudah dewasa. Ini masalah sistem zonasi. Sekolah harus menerima murid dari warga sekitar lalu gak bisa jadi elit dengan seleksi nilai.
27. Penguin Highway
Anime adaptasi sains fiksi yang luar biasa bagus. Ceritanya sungguh menarik, gambarnya indah sekali, dan saya suka karakter-karakternya. Senang lihat hubungan dekat Aoyama dan Onee-san. Seperti masa kecil impian yang gak kesampaian: menyukai dan berteman dengan mbak cantik+baik berpayudara besar.
28. The Great Battle
Dramatisasi Pengepungan Ansi dalam perang Tang-Goguryeo 645. Tidak banyak ruang untuk perkembangan karakter dan drama sehingga cerita bisa fokus ke hari demi hari pengepungan dan pertempuran yang seru. Epik banget liat berbagai variasi taktik siege warfare.
29. Bloodshot
Satu lagi superhero komik jadi film keren banget. Ntahlah Valiant nanti sukses gak bangun cinematic universe. Suka cerita, eksyen, dan visualisasi memori palsunya. Vin Diesel rasanya ketuaan jadi jagoan, tapi Eiza Gonzalez cantik banget. Terpesona saya. Buset markas RST di Kuala Lumpur.
30. Berlin, I Love You
Dari New York saya skip (Tbilisi dan) Rio ke seri ini. Asyik-asyik ceritanya, dan tentu saja menikmati pojok-pojok kota Berlin. Saya suka chapter Berlin Ride, Embassy, dan Love is in the Air, juga Lucinda in Berlin. Ada Charlotte le Bon dan Keira Knightley tapi langsung kebanting begitu Toni Garrn muncul. Memang model betulan. Tinggi semampai dan cantik banget.
31. Hitler’s Warriors
Miniseri dokumenter sejarah bagus tentang enam jenderal Nazi Jerman: Erwin Rommel, Erich von Manstein, Friedrich Paulus, Ernst Udet, Wilhelm Canaris, dan Wilhelm Keitel. Masing-masing satu episode. Banyak wawancara, footage, dan ulasan menarik.
32. Anna
Plotnya familiar, juga elemen-elemennya: femme fatale, double/triple agent, kekejaman KGB etc, tapi ceritanya tetap sangat mengesankan. Misi perdana dan terakhir Anna sungguh John Wick. Settingnya 1990 tapi teknologi digitalnya serasa lebih modern (copy harddisk tanpa kabel?). Modelling life-nya asli banget, pake model beneran sih. Sasha Luss memang mempesona sekali.
33. Fortuna’s Eye
Mungkin saya nonton ini karena faktor Kasumi Arimura saja (bonus OST dari One OK Rock). Filmnya jauh dari jelek, tapi ya tidak mengesankan juga. Ntah kenapa saya kesal Shin dan Aoi ngesex setelah sebelumnya pacaran malu-malu, lebih kesal lagi romansanya berakhir tragis. Extra sudut pandang Aoi tidak membantu. With great power comes great responsibility, but what about great curse? 🙄
34. The Gangster, the Cop, the Devil
Ketemu Don Lee lagi di film eksyen thriller keren ini. Plotnya menarik -penasaran juga kisah nyatanya- dan seru lihat gangster bekerjasama dengan polisi. Penuh kekerasan tentu saja, semua pihak mengedepankan ego, dan minim wanita. Suka lihat wajah si pembunuh dan senyum si bos geng di bagian terakhir.
35. Chinese Peacekeeping Forces
Setelah kesuksesan film-film propaganda militer RRC seperti Sky Hunter, Wolf Warrior 1-2, dan Operation Red Sea, akhirnya ada juga yang jelek. Jeleknya nggak nanggung pula, dari plot, karakter, akting, bahkan eksyen kacau semua. Hahaha. Sampai akhir film gak jelas motif penjahatnya apa.
36. A Silent Voice
Anime adaptasi manga bagus banget tentang bullying, rekonsiliasi, dan persahabatan. 30 menit pertama depresif sekali. Mataku ikut basah waktu Shoko nangis. Cerita yang sungguh dalam dan berkesan. Visual dan audionya juga sempurna. Suka dengarkan bunyi pesawat lewat atau dentuman kembang api. Nyaris tiap karakter ada hal menarik, termasuk ibunya Shoya dan ibunya Shoko.
37. Aladdin
Suka para pemerannya, kostum, dan musiknya, tapi OST A Whole New World kalah dari film 1992. Rasa mejiknya juga kalah seru dari animasinya, misalnya karpet terasa kurang hidup. Setting Agrabah bagus walo keseluruhan tema bingung mau Arabia apa India, juga kota terasa kekecilan, keluar istana langsung pasar. Klimaksnya rusak pas Genie jadi manusia. What the Fuck? Rusak emang kerajaan kalo sultanah bisa menikahi pengemis. Haha.. 😆
38. Beirut
Thriller politik spionase bagus berlatar perang sipil Libanon menjelang invasi Israel 1982. Plotnya klasik, melibatkan intrik dalam CIA, splinter cell dalam PLO, dan tentu saja plot twist mengesankan dari Mossad. Settingnya getir penuh puing-puing dan ledakan bom.
39. Extraction
Pada dasarnya John Wick x Jason Bourne. Keren banget, banjir baku tembak seru, tentu juga penuh darah dan mayat. Film kalo dikritik karena kekerasan berlebihan memang biasanya bagus. Lama gak liat Golshifteh Farahani. Mesti segera ada sekuel ini. Gak mati kan jagoannya? 😉
40. On the Basis of Sex
Saking terkenalnya sosok “Notorious R.B.G.” sampai lupa kenapa dia legendaris. Nonton biopic bagus ini jadi lebih ngerti tentang Ruth Bader Ginsburg dan awal perjuangan dia menghapus diskriminasi gender. Felicity Jones keren jadi Ruth. FJ pendek ya ternyata.
“How a government taxes his citizens is a direct declaration of a country’s values.”
~Martin Ginsburg
41. Ip Man 4: The Finale
Plot melibatkan INS dan USMC agak maksa (kok ada jenderal bintang empat di Camp Pendleton?) tapi bisa dipahami temanya soal rasisme. Tema parentingnya juga bagus. Koreografi tarung sungguh cantik sesuai harapan, bonus gempa Alaska 1964. Suka visualisasi aksi legendaris Bruce Lee di acara eksibisi Karate California termasuk one-inch punch. Ketimbang Ip Man tua, duel klimaks lebih pantas dijalani Bruce Lee, apalagi yang ngajak muridnya dia, tapi ya ini filmnya Ip Man.
42. Weathering with You
Saya suka idenya (dalam tema Shinto) tuk ‘melawan dewa’, membatalkan tumbal dan memilih hidup dalam bencana berkepanjangan sebagai ‘normal baru’. Selebihnya film ini seperti yang diharap dari karya Makoto Shinkai: visualisasi, musik, fantasi, dan romansa remaja yang sungguh indah. Segitu terpesona sampai tidak sadar ada cameo dari karakter-karakter Your Name.
43. Big Brother
Mungkin saya nonton cuma karena kangen Hong Kong saja. Plotnya campur aduk, klise, dan receh, tapi juga ringan tuk ditonton. Sistem pendidikan yang buruk + keluarga gak kondusif = murid bermasalah x guru super + beban masa lalu. Rebus mie di kelas lebay deh. 😆
44. Hello World
Sebuah petualangan luar biasa tuk mendapatkan dan mempertahankan pacar. Anime scifi dengan cerita bagus, visual yang indah, dan fantasi sains yang inspiratif. Plotnya mengingatkan pada The Thirteenth Floor, sementara God’s Hand serasa ilmunya Edward Elric di FullMetal Alchemists.
Film ini harus diunduh 3x baru bisa ditonton. Pertama numpang wifi di rumah teman, eh filmnya hilang audio di klimaks; kemudian numpang wifi kantor, eh lupa bawa flashdisk lalu lama gak ngantor lagi karena pandemi; akhirnya pake wifi sendiri setelah dapat bonus paket data usai ganti sim card ke 4G.
45. Another World
Tiga episode spin-off dan prekuel yang menarik dari Hello World. Jadi mengerti kehidupan asli Naomi Katagaki sebelum dia menemukan cara tuk masuk ke Alltale. Masih tidak yakin juga ini yang asli setelah tau Alltalenya memunculkan duplikat kemarin. Ntahlah, masih belum paham ending Hello World di Bulan.
46. Fauda season 3
Sudah lama tidak nonton serial. Agak syok dengan endingnya, masih sedih dengan Avihai, eh Yaara… Keseluruhan musim ketiga bagus. Episode di Gaza sungguh menegangkan, penuh baku tembak seru, dan jadi punya gambaran tentang kehidupan di Hamastan, dari terror tunnel, clan, hingga kehidupan warga biasa. Ada prosedur-prosedur militer yang menarik juga, misalnya mematikan lampu di Gaza atau meletakkan senjata ketika diekstraksi. Romansa internal menyebalkan seperti biasa. Tidak senang melihat hubungan Doron dan Hila atau Sagi dan Nurit.
Bulan ini belum berakhir tapi sudah diputuskan cukuplah segitu yang saya tonton. Teman-teman nonton apa selama work from home atau stay at home? Ada yang binge watching? Semoga pandemi lekas berlalu. Stay safe semua.
dari 46 film yang tertulis di tulisan ini, cuma pernah menonton yang Surat dari Praha, di bioskop.. 😩
^
Di bioskop berarti 2016 ya? 😛