Sedikit kompilasi tentang kesimpulan (kasus CTHM)

2 minggu yang lalu (5/12), saya menulis kritik saya tentang penggunaan kalimat “cinta tidak harus memiliki” pada situasi gagal cinta yang saya anggap tidak benar. Argumen saya tidak lebih dari sepotong flashback percakapan jaman kuliah beberapa tahun silam yang saya rasa sudah cukup mengungkapkan apa yang ingin saya sampaikan. Entri juga kemudian menginspirasi mbak Ira tuk menceritakan kembali pengalamannya menghibur diri dengan kalimat tersebut. Sesuatu yang jujur mengejutkan saya walopun ternyata kisah beliau berakhir happy ending.

Dalam perkembangan yang saya ikuti lewat kolom komentar, juga di entri mbak Ira, ternyata ada banyak pernyataan dan pertanyaan sehubungan dengan premis “cinta tidak harus memiliki” (selanjutnya disingkat CTHM) yang tidak bisa hanya dijawab dengan mengatakan: “cuma orang gagal yang bilang begitu!” :mrgreen:
Saya berpikir keras (halah!) untuk menghadapi banyak argumen, dan belajar sangat-sangat banyak dari setiap masukan, kasus, tanya-jawab, serta sudut pandang yang disampaikan oleh setiap blogger. Itu berharga sekali.

Tetapi, hampir seluruh materi berharga itu tercerai berai diantara barisan komentar yang membuat repot untuk mencarinya, bahkan oleh saya sendiri. Karena itu saya coba kompilasikan hal-hal penting yang saya pelajari dan simpulkan dari postingan tersebut. Untuk arsip, mumpung belum lupa, dan supaya tidak perlu lagi capek-capek scroll up & down di kolom komentar.

OK, mari saya mulai saja:

I. “cinta itu apa dulu??” (definisi cinta)

IMO pertanyaan yang paling mendasar dalam masalah ini. Ini ditanyakan oleh ManSup dan Bu edratna di post mbak Ira.

Setau saya, ada dua pengertian cinta yang akhirnya masuk dalam setiap diskusi yaitu: (a). cinta sebagai perasaan afeksi/kasih sayang yang sangat kuat dan (ingin) memiliki terhadap orang lain, lalu (b) cinta sebagai sebuah hubungan asmara antar pribadi/interpersonal. Dalam opini saya, (a) harus mengarah ke (b).

(dari wiki: 1, 2)

II. Ada berapa bentuk hubungan cinta? (kenapa istilah CTHM itu salah)

Ini harus dijelaskan sejak semula setelah Diaryeki dan Nike berkomentar serupa:

Cinta tidak harus memiliki, tapi lebih indah/bahagia kalo memiliki.

Kalo kata Kopral geddoe analoginya seperti ini:

Sama aja saya kalah mulu main catur terus ngeles; “kemenangan bukan segalanya”.

Doh…! Sour grapes banget laa~ 👿

*facepalm*

Jadi, kalimat CTHM menurut saya salah karena mengisyaratkan bahwa ada dua macam hubungan cinta yaitu: (a) cinta yang memiliki/berbalas/dua arah, dan (b) cinta yang tidak memiliki/tak berbalas/searah. Orang yang sedang jatuh cinta (seolah-olah) bisa memilih dan menjalani salah satu dari dua bentuk hubungan itu. 😐
Pendapat yud1, sang dokter cinta, selalu menjadi acuan saya tuk menjelaskan ini:

technically, this (CTHM) is hopeless. karena sebenarnya cinta itu hubungan dua arah, alias dari pihak cewek dan cowok yang bersangkutan.

Kalo kata CY:

Cinta tidak harus memiliki, tapi harus mengakuisisi.

Yang disimpulkan Catshade:

Cinta sejati sesungguhnya adalah merger.

ThankU brothers!

Jadi, cinta harus saling memiliki; dua arah. Tidak ada pilihan lain. Titik! 😎

III. Kapan CTHM terucap

Meskipun saya sebelumnya berpendapat bahwa semua kegagalan asmara bisa berujung pada menghibur diri dengan CTHM, mayoritas blogger menekankan hanya pada kegagalan pra pacaran, yaitu: (a) gagal menyatakan cinta, dan (b) gagal diterima/ditolak saat menyatakan cinta. Gagal menyatakan cinta bisa disebabkan karena kurangnya keberanian, atau keduluan pesaing (seperti kasus TS di postingan saya). Tetapi penyebab yang kedua tidak pernah muncul dalam komen dimanapun.

IV. Bertaruh. (katakan cinta)

Seperti kelakar bang Fertob di post mbak Ira:

makanya, berani mengungkapkan perasaan…. 😆

Penting sangat untuk mengungkapkan perasaan. Karena orang yang ditolak punya kepastian tuk nyerah dan move on, tetapi orang yang gak bisa mengungkapkan perasaan, tidak punya kepastian tuk nyerah dan move on. Ini bisa saja berlangsung sia-sia bertahun-tahun. Saya menegaskan ini karena sempat ada usul tuk jadi stalker saja kalo tak mampu nyatakan cinta. Semboyannya:

daripada mati karena cinta, lebih baik matiin orang karena cinta.

😆 😆
Desti kemudian membahas sendiri topik ini dari sudut pandang cewek melankolis. Mantap! 😀

Tentu saja ada kemungkinan ending lain: yaitu yang dicintai menyadari sendiri dan merespon (ntah positif atau negatif); atau yang mencintai mencapai tahap “unconditional love”, tak mengharap balasan lagi. Tapi ini tetap sia-sia buat saya.

(dari wiki)

V. Lalu harus bilang apa? (Alternatif pengganti CTHM yang rasional)

Menghibur hati yang kosong dan luka saat gagal cinta, memang sebaiknya ada hal yang bisa dikatakan buat nabah2in diri™ tetapi tidak “salah kaprah”. Sejauh ini kelihatannya “masih ada/cari saja yang lain” dan berbagai variasinya menjadi favorit para blogger.
Ada juga yang bagus dari Resi Bismo:

I’m a loser, but I won’t be fail again

dari dnial:

sudah, pake tangan saja…

dari saya (tidak direkomendasikan):

cintaku tak bisa memiliki

Tapi kalo dari sudut pandang pria, kata-kata yud1 yang terhebat:

if you love her, just do. stand tough, don’t take the fall. karena apa yang menjadikan seorang laki-laki bukanlah air mata dari hati yang remuk redam, melainkan penghormatan dan pengakuan akan keterbatasan diri.

*sembah-sembah* m(_ _)m

Saya juga spendapat dengan mbak hawe kalo kalimat: “ah, bukan jodoh saya kali ini” juga tidak layak dipakai, mengingat pengertian jodoh yang makin kabur.
Ada yang punya ide lain? 😀

VI. Cinta dan Benci

Masalah ini diangkat oleh Mina dengan pernyataan berikut:

jangan terlalu mencintai atau membenci orang, karena bisa jadi nanti kita berbalik mencintai orang yang kita benci atau membenci orang yang kita cintai.

Catshade, yud1 dan Rukia mengklaim bahwa hubungan sebab-akibat tersebut itu bisa terjadi dalam kehidupan nyata, sementara pengalaman saya baru sebatas cinta tapi benci, jadi saya tidak komentar banyak disini. Silahkan yang mau menambahkan. 😛

VII. Selingkuh wannabe

Ini variabel yang orisinil karena tidak terpikir oleh saya sebelumnya. Disampaikan oleh Memeth dan Mina, juga oleh jijie di post mbak Ira. permasalahannya adalah, apakah dalam dua kasus berikut ini, orang bisa merasa jadi pecundang?: (a) seseorang yang mencintai/naksir orang yang sudah punya pasangan; dan (b) seseorang yang sudah punya pasangan yang mencinta/naksir orang ketiga. Kita anggap saja bahwa keduanya gagal mendapatkan yang dicintai.
Menurut saya, orang dalam kasus (a) jelas gagal, karena niatnya mengisi kekosongan hati (bolehlah menghibur diri); sementara dalam (b) tidak gagal, karena niatnya mendua hati. 😉

VIII. Arti memiliki (komitmen dan seks)

Ini pokok bahasan yang dewasa. Teman kuliah saya, sunsettowner, mengangkatnya lewat studi kasus: apabila ada dua orang yang menjalin hubungan lalu bercinta di hotel, sementara salah satu (atau keduanya?) adalah pasangan orang lain, sehingga mereka tidak bisa saling memiliki secara utuh. Patutkah itu disebut CTHM?
Well, IMO walaupun itu hubungan gelap, HTS or whatever, tetap saja itu hubungan dua arah dan dengan komitmen. Kedua pasangan itu adalah pemenang, bukan pecundang. 😉

Fritzter melengkapi postulat ini dengan beberapa variabel tambahan:

Meniduri tak harus cinta; Ditiduri tak harus cinta; Meniduri tak harus memiliki; Cinta tak harus ditiduri; dan Memiliki tak harus cinta.

(contoh tiap istilah bisa dilihat di post prequel)

IX. Pertukaran posisi

Masalah ini diposting Nike di blognya sendiri. Saya bahas karena ngomong CTHM juga. Kasusnya demikian:

lebih pilih mana, (a) mencintai seseorang yang tidak mencintai kita atau (b) dicintai seseorang yang tidak kita cintai?

Berdasarkan pengalaman sendiri pada kedua kasus, saya memilih (b). Tak terlalu sulit bagi saya tuk membaca sinyal dari cewek, menolaknya (bahkan sebelum mereka menyatakannya), memastikan mereka baik-baik saja, dan (kelak) melihat mereka bahagia dengan pasangannya yang sekarang. Saya juga sudah memverifikasi beberapa diantaranya tuk tau bahwa mereka tidak sakit hati dengan saya. Tidak ada masalah buat saya.
Sebaliknya tuk kasus (a), hadooh… setiap kali menanti orang berikutnya yang mau mengumpulkan kepingan-kepingan hati saya lalu menyatukannya kembali itu kok, memakan resource pikiran dan perasaan yang besar sekali… 😐

*malah curhat sendiri* :mrgreen:

*dibakar massa*

Segitu dululah, mungkin nanti ada apdet kalo tiba-tiba teringat hal baru lagi, atau ada masukan lagi.

45 Tanggapan to “Sedikit kompilasi tentang kesimpulan (kasus CTHM)”


  1. 1 Nike Desember 17, 2008 pukul 4:13 pm

    Yak.. masih dibahas rupanya…

    curhatnya kali ini panjang bener 😀

  2. 2 Catshade Desember 17, 2008 pukul 4:26 pm

    Whoa…rekapitulasi yang komprehensif sekali! 😯

    *bingung mau mengomentari apa lagi*

  3. 3 itikkecil Desember 17, 2008 pukul 5:20 pm

    ah itu.. kebetulan saja itu happy ending…
    tapi intinya adalah berani mengungkapkan perasaan… IMHO, hal yang paling menyedihkan kalau kita jadi lumutan dan bertahun-tahun hanya berandai-andai tanpa sempat menyatakan perasaan kita…
    eh tapi, berpikir keras sekali dirimu untuk postingan ini nak…

  4. 4 Takodok! Desember 17, 2008 pukul 10:01 pm

    Uwauw! Komplit! :mrgreen:
    Pertanyaannya, apakah rantai postingan masih akan berlanjut?

  5. 5 dnial Desember 18, 2008 pukul 12:01 am

    Wekekeke…
    Kok dicoret? Tapi terlalu vulgar memang. 😛

    Sebentar, sepertinya postingannya Guhpraset juga masuk deh…
    Dan menginspirasi sedikit untuk dekonstruksi cinta.

    Seperti, apakah cinta hanyalah salah satu metode evolusi untuk memastikan kelestarian manusia?

  6. 6 och4mil4n Desember 18, 2008 pukul 4:28 am

    err…
    saya suka sama yg dibilang Catshade 😛

    Cinta sejati sesungguhnya adalah merger.

    *berpikir keras di bagian VIII* “shock:
    hmm,mau komen apa yah… ga jadi dulu deh 😛

  7. 7 hawe69 Desember 18, 2008 pukul 8:18 am

    i think YOU are really expert in this kind of field! kompilasi yang bagus !
    *tepuk tangan plok plok plok*

  8. 8 dEEt Desember 18, 2008 pukul 12:42 pm

    di bagian II ada yg krg>> cinta itu konsolidasi dua pihak.. :mrgreen:
    *halah*

    hhmm, menyoroti yg bagian V.. *tertohok*
    cara-a utk lupain cinta tak bs memiliki gmn yah??! 😕

  9. 9 sora9n Desember 18, 2008 pukul 2:38 pm

    lebih pilih mana, (a) mencintai seseorang yang tidak mencintai kita atau (b) dicintai seseorang yang tidak kita cintai?

    Pilihan apa itu? 😕

    *setel ampli*

    *main gitar*

    Aku bisa membuatmuuu~uu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cintaa… kepadakuu…

    Beri sedikit waktuuuu~uu biar cinta datang karena tlah terbiasaa~…

    Itu baru jalan yang benar. :mrgreen:

    *dilempar kaleng*

  10. 10 sora9n Desember 18, 2008 pukul 2:42 pm

    ^

    BTW yang diatas itu ngayal. Saya nggak bisa main gitar. 😛

    *dilempar kaleng lagi*

  11. 11 alex© Desember 18, 2008 pukul 3:33 pm

    Beuh… pake kompilasi segala, apa karena CTHM itu sudah jadi hukum kah? 😆

  12. 12 Rukia Desember 19, 2008 pukul 2:58 am

    Komen apa ya… 😕

    lebih pilih mana, (a) mencintai seseorang yang tidak mencintai kita atau (b) dicintai seseorang yang tidak kita cintai?

    (c) mencintai seseorang yang mencintai kita

    Saya pilih c :mrgreen:

  13. 13 liroesdy Desember 19, 2008 pukul 8:50 am

    quote mas Yud1 emang bijak :mrgreen:

    (a) mencintai seseorang yang tidak mencintai kita

    begitu tahu dia enggak cinta meskipun sudah berusaha. Ya udah.. mencoba melupakan meskipun berat 😀 daripada membuang waktu mikirin seseorang yang belum tentu dia mikirin kita.

    atau (b) dicintai seseorang yang tidak kita cintai?

    yang ini juga pilihan yg enggak enak. Tapi bikin ge’er hehehe… :mrgreen:

    Bisa jadi sekarang enggak suka, tapi siapa menduga kalau nanti dia bisa jodoh kita.

  14. 14 frozen (tiada login, speedoe lambat poenja) Desember 19, 2008 pukul 9:21 am

    see how love can make you smile
    it’s always but no one can make it stop
    but darling, see how love can make the tears
    it’s always but no one could make it stop…

    djalanin lagoe Mercy’s poenja berdjoedoel Love

    😆

  15. 16 jensen99 Desember 19, 2008 pukul 1:00 pm

    Sebelumnya kiranya saya dimaafkan karena lama merespon. Speedy di rumah saya error 678 sejak kemarin, sekarangpun masih, sehingga komen ini harus dilakukan dari warnet. 😦

    @ Nike

    Yak.. masih dibahas rupanya…

    Cuma kompilasi kok, tak ada yang baru. 😛

    curhatnya kali ini panjang bener 😀

    Tapi gak seberapa dibanding semua post+komen yang jadi bahan kan? :mrgreen:

    @ Catshade

    Wah, saya dipuji Catshade… 😳

    *berboenga-boenga*

    @ itikkecil

    ah itu.. kebetulan saja itu happy ending…

    Mungkin ya, membuat seseorang merespon positif cinta kita hanya lewat konsistensi keberadaan kita disisinya itu… Siapa sangka? 😉

    eh tapi, berpikir keras sekali dirimu untuk postingan ini nak…

    Doh, level saya mentok segini mbak. Kalo topik yang sama ditulis blogger lain pasti jadinya lebih bagus. :mrgreen:

    @ Takodok!

    Pertanyaannya, apakah rantai postingan masih akan berlanjut?

    Tergantung inspirasi dan provokasi. 😀

    @ dnial

    Sebentar, sepertinya postingannya Guhpraset juga masuk deh…

    Yang mana, masbro? Ada link?

    Seperti, apakah cinta hanyalah salah satu metode evolusi untuk memastikan kelestarian manusia?

    Hmm…

    *berpikir dari sudut pandang kreasionis*

    *hang*

    Nanti dipikirkan lagi di rumah deh. 😆

    @ och4mil4n

    *berpikir keras di bagian VIII* 😯

    Wanna curhat? :mrgreen:
    NomorHapeBisaMintaDiMemeth 😛

    @ hawe69

    i think YOU are really expert in this kind of field!

    Hohoho! Masa sih? 😀

    kompilasi yang bagus !

    Makasih, mbak. 😳

    @ dEEt

    cinta itu konsolidasi dua pihak.. :mrgreen:

    Sebentar lagi akan ada yang datang dengan kata “kolaborasi” dan “invasi”. :mrgreen:

    cara-a utk lupain cinta tak bs memiliki gmn yah??! 😕

    Memori & perasaan yang tak bisa di-delete, sesungguhnya hanya bisa di-overwrite. (baca: menemukan/ditemukan cinta yang baru) 😉

    @ sora9n

    Nah, satu lagi ahlinya datang. 😀

    Pilihan apa itu? 😕

    Sesungguhnya itu ditanyakan oleh komentator pertamax di post ini, semoga beliau sudi menjawabnya. 😀

    *ikutan setel ampli*

    *main gitar*

    Ku akuiii, kau memang manisss
    Tapi kau iblisss …
    Kau pikir kaulah segalanyaaa…

    *headbanging*

    *lospokus*

    @ alex©

    […] apa karena CTHM itu sudah jadi hukum kah? 😆

    Lebih tepatnya karena sudah jadi sourgrapes pop. 😆

    @ Rukia

    Pengalaman menjawab “mau” saat dilamar? 😛

    *dikirimi undangan*

    @ liroesdy

    Bisa jadi sekarang enggak suka, tapi siapa menduga kalau nanti dia bisa jodoh kita.

    Habis nyanyi “Risalah Hati” bareng sora ya? :mrgreen:

    @ frozen

    Amboi, lagoe tempo doeloe jang romantisch. Saja poen ada tertegoen membatja dia poenja sjair.

    @ gentole

    :mrgreen:

  16. 17 sora9n Desember 19, 2008 pukul 6:02 pm

    Ku akuiii, kau memang manisss
    Tapi kau iblisss …
    Kau pikir kaulah segalanyaaa…

    [mode mengendus isi hati = on]

    Mas… kalau ada masalah, curhat aja mas. Nggak usah colong-colongan lewat lagu… ^^;;

    [mode mengendus isi hati = off]

    :mrgreen:

    Memori & perasaan yang tak bisa di-delete, sesungguhnya hanya bisa di-overwrite. (baca: menemukan/ditemukan cinta yang baru) 😉

    Ini kalimat… kayak-kayaknya asalnya dari yud1 lagi, deh. Bener gak nih? 😎

  17. 18 grace Desember 20, 2008 pukul 12:38 am

    setelah ada provokasi, dan kemudian kompilasi?
    but anw, nice written, mas jensen!
    ternyata kalimat ‘cinta tidak harus memiliki’ itu sebenarnya memiliki makna yang puanjanggggg…. 😛

    @ sora9n:

    Ini kalimat… kayak-kayaknya asalnya dari yud1 lagi, deh. Bener gak nih?

    beliau itu rasa2nya kok bener2 perlu buat buku ya, sora?
    :mrgreen:

  18. 20 eMina Desember 20, 2008 pukul 8:18 am

    jadi pakar cinta nih, mas?

  19. 21 sunsettowner Desember 20, 2008 pukul 2:43 pm

    oot
    besok singgah ambil salak di rumah waena ya

  20. 22 jensen99 Desember 20, 2008 pukul 3:55 pm

    @ sora9n

    Mas… kalau ada masalah, curhat aja mas. Nggak usah colong-colongan lewat lagu… ^^;;

    Yee, kalo curhat mah, lagunya mellow:

    *ambil gitar bolong*

    […] ingin selalu dekatmu, enggan hati berpisah, larut dalam dekapanmu, setiap saat, setiap saat

    oh kasih, janganlah pergi, tetaplah kau selalu di sini
    jangan biarkan diriku sendiri, larut di dalam sepi

    *dilempar ampli*

    Ini kalimat… kayak-kayaknya asalnya dari yud1 lagi, deh. Bener gak nih? 😎

    Tidak, ini orisinil saya. Andai sama dengan kata2 yud1 itu tak lebih dari great minds think alike. u_u

    @ grace

    but anw, nice written, mas jensen!

    Ow, makasih grace.. 😀

    @ dnial

    Makasih linknya. Saya kurang rajin maen ke tempat beliau sih. 😛

    @ eMina

    Cuma amatiran kok. Blum bisa mendatangkan duit maupun pacar baru. 😛

    @ sunsettowner

    Nyem.

  21. 23 K. geddoe Desember 20, 2008 pukul 4:38 pm

    Ini udah bisa dibikin buku. 😛

  22. 24 jensen99 Desember 20, 2008 pukul 5:12 pm

    @ K. geddoe

    Halah, kopral yang karya2nya jauh lebih berbobot dan tenar saja blum ada yang dibukukan. 😛
    Tak ada apa2nya tulisan saya ini… 🙂

  23. 25 Goen Desember 20, 2008 pukul 11:03 pm

    Sebuah entry pembelaan… 😎

    *kabur les MS Word*

  24. 26 yud1 Desember 21, 2008 pukul 6:30 am

    *baru dateng*

    *ngakak guling-guling*

    😆 😆 😆

    btw… itu kenapa pula saya tiba-tiba dibilang dokter cinta? sungguh salahlah itu bung, seandainya pun saya bisa memahami misteri cinta dan terlebih hati wanita, tentulah saya sudah bisa memahami dunia dan seisinya, an sich! 😆

    saya kira bung punya risalah adalah suatu yang luhur, bagian dari pencapaian manusia, diskusi tentang perasaan manusia yang tak kunjung terjelaskan! sungguhpun demikian bung, saya pun tak merasa layak tuk dianggap sebagai doktor, ataulah pakar hebat nan ahli!

    [/kesambet gaya bahasa kuna]

    ~saya ini hanya pemuda biasa,
    ~sungguh u_u

  25. 27 jensen99 Desember 22, 2008 pukul 10:42 am

    @ Goen

    Sebuah entry pembelaan… 😎

    Ini.. kumpulan kesimpulan tentang pembahasan kritik, kok bisa larinya ke pembelaan?!? 👿
    Gun, isinya dibaca yang bener dong! Fas.rid tuh! :mrgreen:

    @ yud1

    btw… itu kenapa pula saya tiba-tiba dibilang dokter cinta?

    Oh, itu terinspirasi Apret. :mrgreen:

    ~saya ini hanya pemuda biasa,
    ~sungguh u_u

    Hoax!! :mrgreen:

  26. 28 secondprince Desember 22, 2008 pukul 12:55 pm

    seandainya pun saya bisa memahami misteri cinta dan terlebih hati wanita, tentulah saya sudah bisa memahami dunia dan seisinya, an sich!

    Ho ho ho saluuuuut 😀
    saya jadi mengerti mengapa banyak yang suka curhat sama situ :mrgreen:

  27. 29 Reina Lunarrune Desember 23, 2008 pukul 2:53 am

    Ah…
    Keren…
    *tapi bingung mo ngekomen apa*

    Tapi tetep, yang bikin aku ngerasa aneh..
    KEBANYAKAN (bukan semua) mantan pasti jadi musuh
    Yah, seengaknya dihidari gitu
    ==a

  28. 30 jensen99 Desember 23, 2008 pukul 5:00 am

    @ secondprince

    Beliau bener dokter cinta, kan? 😛

    @ Reina Lunarrune

    KEBANYAKAN (bukan semua) mantan pasti jadi musuh

    Yaa, namanya saja putus dek. Temen bisa “naek” jadi pacar, tapi pacar hampir mustahil “turun” jadi temen, jadinya musuhan deh. Apalagi kalo putusnya bukan putus baik2. 😉

  29. 31 Snowie Desember 24, 2008 pukul 10:40 am

    jadi, pada akhirnya….

    saya tetep aja sulit untuk mengerti :mrgreen:

  30. 32 restlessangel Desember 24, 2008 pukul 4:19 pm

    duh…membahas cinta kenapa rumit amat sih @_@

    cinta itu harusnya mempermudah, bukan menyulitkan.

    buktinya, setelah aku melihat cinta dg kacamata yg simpel. sesimpel itu pula kisah cintaku, hihihi… :mrgreen:

  31. 33 och4mil4n Desember 25, 2008 pukul 4:54 am

    Wanna curhat? :mrgreen:
    NomorHapeBisaMintaDiMemeth 😛

    😳 *pentung jensen*

    @restlessangel:

    cinta itu harusnya mempermudah, bukan menyulitkan.

    setubuuuuuh.
    mbak memeth… (cozy)

  32. 34 jensen99 Desember 25, 2008 pukul 10:05 am

    @ Snowie

    gapapa, gapapa… :mrgreen:

    @ restlessangel

    duh…membahas cinta kenapa rumit amat sih @_@

    cinta itu harusnya mempermudah, bukan menyulitkan.

    Kalo semua orang mampu nembak, trus jawabnya pasti “ya”, trus gak pernah konflik/putus, ya pasti mudah. :mrgreen:
    Kan tidak semua happily ever after… 😉

    buktinya, setelah aku melihat cinta dg kacamata yg simpel. sesimpel itu pula kisah cintaku, hihihi… :mrgreen:

    sesimpel… merger? :mrgreen:

    *digebuk batang pohon kelapa*

    @ och4mil4n

    Lah, saya kok dipentung? 😛
    padahal gratis lho..

  33. 35 Infinite Inficio Desember 26, 2008 pukul 6:36 am

    Rasanya, tidak bisa mempertahankan cinta tanpa memiliki. Karena tanpa memiliki sulit untuk mengenal orang itu lebih jauh, sehingga hanya bisa menyukai sebatas yang bisa dilihat saja. ‘ ‘a

    *nggak jelas*

    Eh saya masih nggak ngerti lho maksud yang pakai tangan saja itu *dipentung*

    Sudahlah… que sera sera >D

  34. 36 restlessangel Desember 26, 2008 pukul 6:45 am

    mengapa kok ga mampu nembak ? takut ? kenapa takut ? takut sakit ? kl udah sakit trus kenapa ? mo bunuh diri ? ga tahan malunya ?
    duh…yg mempersulit itu seringnya kita sendiri.

    kalo putus emang kenapa ? susah cari yg baru ? susah jatuh cinta lagi ? kok bisa ? males sendiri ? kenapa ?
    halah, yg begini ini yg namanya mempersulit.

    belajar dr alam sekitar aja.
    matahari aja menyinari ya menyinari aja. ibu bumi memberi ya memberi aja.

    masalah konflik, tenhkgkar, dll, nikmati aja sbg prosesnya.
    putus ya cari lagi. kl sdg ingin sendiri, ya udah ga usah riwil.

    :mrgreen:

  35. 37 jensen99 Desember 26, 2008 pukul 8:56 am

    @ Infinite Inficio

    Ah, saya dikunjungi Infi… 😀

    Rasanya, tidak bisa mempertahankan cinta tanpa memiliki.

    Jadi, cinta itu harus memiliki kan? Sepakat! 😀

    Eh saya masih nggak ngerti lho maksud yang pakai tangan saja itu

    Itu… maksudnya sih ini. :mrgreen:
    Makanya dicoret…

    *dihajar dnial*

    Sudahlah… que sera sera >D

    He? Cintamu lagi suxes kan? 😛

    @ restlessangel

    Duh, yang cintanya sedang bermekaran, komentarnya ituu~ :mrgreen:

    […] ya udah ga usah riwil.

    *Duduk tenang disebelah Memeth*

    *nyeruput kopi susu*

  36. 38 yud1 Desember 26, 2008 pukul 11:03 am

    ^

    orang yang pernah patah hati tingkat parah, sangat mungkin berubah jadi orang baik; orang yang sedang jatuh cinta tingkat parah, sangat mungkin berubah jadi orang optimis.

    itu kekuatan cinta, betul? :mrgreen:

  37. 39 frozen Desember 27, 2008 pukul 3:19 am

    *koreksi ikut nimbrung*

    orang yang pernah patah hati tingkat parah, sangat mungkin berubah jadi orang baik seorang psikopat…

    u_u maka janganlah engkau dekati itu makhluk bernama cinta spooky…

    *ditembak di tempat*

  38. 40 frozen Desember 27, 2008 pukul 3:22 am

    lah, tag strike-nya lupa ketutup 😕
    mas jensen, tolong diedit ya, dari “maka” sampai “cinta”.

    :mrgreen:

    *malah ngasih tugas sama empu blog*

  39. 41 jensen99 Desember 27, 2008 pukul 11:15 am

    @ yud1

    orang yang pernah patah hati tingkat parah, sangat mungkin berubah jadi orang baik

    😯 *bingung*
    Bagaimana bisa begitu, yud? & yang dimaksud “orang baik” itu apa? (o_0)”\
    Saya pernah patah hati tingkat parah, & sesudah itu memang ada berbagai perubahan, tapi saya gak merasa jadi “baik” e. 😕

    orang yang sedang jatuh cinta tingkat parah, sangat mungkin berubah jadi orang optimis.

    Ini lebih mudah dipahami. Saya sepakat. 😀

    @ frozen

    orang yang patah hati tingkat parah, sangat mungkin berubah jadi seorang psikopat…

    Menghubungkan situasi negatif dengan reaksi negatif sepertinya lebih cocok.

    *menanti yud1*

  40. 42 yud1 Desember 27, 2008 pukul 12:05 pm

    psikopat? itu hanya alasan untuk orang berjiwa lemah… :mrgreen:

    kenyataannya, masih lebih banyak cowok normal yang nggak rusak karena patah hati sekali dua kali kok.

    Saya pernah patah hati tingkat parah, & sesudah itu memang ada berbagai perubahan, tapi saya gak merasa jadi “baik” e. 😕

    yang jelas sih, biasanya orang akan jadi lebih paham bahwa perasaan seperti itu nggak enak, dan cenderung lebih bisa dan mau memahami keadaan orang lain. nggak selalu juga sih, tapi orang-orang berhati kuat kayak begini yang nggak akan jadi psikopat, apalagi sampai macam lagu ‘Always’-nya Bon Jovi. :mrgreen:

    btw, kalau katanya Goenawan Mohamad,

    […] Tiap korban yang mengerti rasa sakit yang sangat tak akan mengulangi sakit itu bahkan kepada musuhnya yang terganas.

    –dari ‘Surat Terbuka buat Pramoedya Ananta Toer’

    that, I heartily concur. u_u

  41. 43 jensen99 Desember 27, 2008 pukul 4:05 pm

    @ yud1

    psikopat? itu hanya alasan untuk orang berjiwa lemah… :mrgreen:

    mmm… sepertinya begitu. 🙂

    kenyataannya, masih lebih banyak cowok normal yang nggak rusak karena patah hati sekali dua kali kok.

    Psikopat itu minoritas, gitu ya? :mrgreen:

    yang jelas sih, biasanya orang akan jadi lebih paham bahwa perasaan seperti itu nggak enak, dan cenderung lebih bisa dan mau memahami keadaan orang lain.

    Ah, saya mengalaminya… 😛

    & soal tulisan GM itu, IMO memang lebih baik mencari lagi apa yang sudah hilang itu daripada berusaha membalaskan kehilangan itu. 🙂

  42. 44 grace Desember 27, 2008 pukul 7:02 pm

    @ yud1 :

    yang jelas sih, biasanya orang akan jadi lebih paham bahwa perasaan seperti itu nggak enak, dan cenderung lebih bisa dan mau memahami keadaan orang lain.

    *menjura*
    sungguh takjub saya bagaimana bung ini benar2 selalu punya kata-kata yang “tepat” mengenai hal-hal seperti ini
    Second that, yud1 . :mrgreen:

  43. 45 frozen Desember 29, 2008 pukul 8:15 am

    BTW, itu saya cuma niru kalimat yang pernah saya temukan di majalah gaul, lho :mrgreen:
    .
    rrr… mas yud1, apa Anda membuka kursus privat soal no-no ini? :mrgreen:


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s




JenSen99 is

I got a heart full of pain, head full of stress, handfull of anger, held in my chest. And everything left’s a waste of time~
Desember 2008
M S S R K J S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Top Posts

Arsip

Follow me on Twitter


%d blogger menyukai ini: