Bulan puasa 2006, saat masih punya kekasih. Suatu senja, saya menemani dia menunggu waktu boleh berciuman berbuka puasa di tangga masuk Kantor Pos Abepura. Ntah mikir apa, saya tanya begini:
Saya: Kenapa mengakhiri jam puasa itu namanya ‘buka puasa’, dan bukan ‘nutup puasa’ ya?
Dia: Eh..? Wah, tidak tahu. Kenapa yaa..?
Saya: …
Lima menit sesudahnya kami diusir petugas Kantor Pos yang hendak menutup pagar…
BTW, karena mendadak(?) teringat lagi, percakapan tersebut iseng saya bicarakan dengan Frozen Al-Esensiyah 10 hari silam:
Saya: eh, kenapa mengakhiri jam puasa namanya “buka puasa”? Bukan “nutup puasa”?
Frozen: puasa itu sendiri kan artinya menahan diri dari makan dan minum sehari penuh, jadi kalau sudah habis puasanya, kami yang muslim membuka diri terhadap keinginan itu (makan, minum)
Frozen: kurang lebih demikian u_u
Saya: “membuka diri terhadap keinginan itu” Saya: I see…
Frozen: diperbolehkan untuk berbuka
Frozen: ah, apa ya istilahnya
Frozen: *mikir*
Frozen: jujur, baru mas jensen yang nanya begitu
Beberapa jam kemudian, setelah mempostingnya sebagai status fesbuk tanpa tambahan pencerahan berarti…
Frozen: mas
Frozen: piye
Frozen: sudah dapat jawaban yang lain?
Saya: belum tuh
Saya: masih bertengger di status fesbuk
Frozen: nah, seorang kawan lulusan universitas jurusan psikologi memberi pendapat lain mas
Frozen: menurut dia
Frozen: kenapa menggunakan kata “berbuka puasa”, karena waktu maghrib adalah waktu puasa yang sesungguhnya
Frozen: waktu pembukaan
Frozen: siang itu muslim berpuasa fisik
Frozen: nah, senja menjelang malam sampai subuh lagi itu, ia puasa batin
Frozen: puasa kelakuan
Frozen: polah
Frozen: lha sekarang ada orang puasa fisik, tapi di sorenya waktu berbuka malah melahap 1001 macam makanan
Frozen: ia gagal di ujian puasa batin
Frozen:
Frozen: gimana
Saya:…
Yah, saya sih, gak mungkin mengomentari pendapat apapun tentang jawaban-jawaban dari pertanyaan iseng ini, cukup mencatatnya sahaja. Hari ini diposting saja, siapa tahu ada yang mau menambahkan.
Postingan gak penting sekedar bersih2 tumpukan draft, berhubung belum mampu menyelesaikan tulisan yang agak bermutu.
saya juga gak tau
Cin*oot*
jadi sekarang pacarnya ke mana
CinJen?Nah itu kan definisi temen2 mu Jen..
Setelah dapat bbrp masukan, kesimpukanmu apa? π
*gen rasakno.. malah tak takoni balik hehhehe
Saya juga baru kepikiran sekarang kenapa ya namanya “buka puasa”… hehehe
Habisnya dari turun-temurun dibilang sebagai “buka puasa” sih π
Pertanyaan konyol,tapi perlu untuk di jawab.
puasa menahan/menutup diri dari masuknya makanan.
kalo’ buka ya gak usah di jelasin,karena kebalikan dari menutup.
buka tutup istilah perut.
Karena inti puasa adalah menahan lapar,walaupun ada makna tambahan serta pesan-pesan di balik itu semua,yang tidak kalah pentingnya.
@ Jensen
jangan anggep gue seriusya…!
coz…gue gak puasa..!
*dah gitu aja*
Bahasa inggrisnya Buka puasa apa seh? Fasting Break? Atau ada istilah lain?
Kalau bahasa arabnya apa?
Jadi itu dikantor pos sama Frozen ya? mesraaanyaaaa…..
kalau definisi dari teman psikologi itu, maka kayaknya saya gagal π
habis laper sih π¦
dulu pas masih kecil saya sempet mikir, apa ini istilahnya ndak kebalik? karena buat saya waktu itu, istilah sahur pantesnya ditaruh di magrib, nyaur opo sing dak pangan pas esuk sak durunge subuh mlethek… π
e tapi lama kelamaan saya ngikut istilah yang jamak dipake oleh khalayak ramai saja lah, daripada ntar dianggep anomali
@Mansup
Iftar.
Bahasa Inggris juga pake itu. π
jadi mikir kelanjutannya
kalau saat awal sebelum puasa dibilang “sahur”, kenapa namanya bukan “buka sahur”.
@lambrtz
yup, bahasa arabnya Iftar (baca: Ifthor???)dan dipakai untuk istilah inggrisnya.
@ itikkecil
Pacar saya… err..yaa, begitulah..!
@ Eka Situmorang – Sir
Kesimpulannya, nutup puasa = sholat Idul Fitri
@ Sukma
Tradisi turun temurun yang lebih aneh adalah mengucapkan “Minal Aidin~” saat salam2an lebaran.
@ ibeng
Oh, berarti sama dengan penjelasan Frozen ya? (buka puasa=buka perut)
BTW mas Ibeng jadi sering maen kesini ya? Gimana kalo buat gravatar? Biar ada avatarnya kalo komen. π
@ ManusiaSuper
He? Lha wong saya di Jayapura, Frozen di Bandung kok. π
@ goop
Wah…^^;
@ Kurotsuchi
Hohoho… saya mikir ‘buka puasa’ di sahur, masbrur mikir sahur di magrib.
@ lambrtz
Wah, makasih infonya.
*nyari2 Mansup*
@ Ando-kun
Waduh, tambah ndak ngerti saya…^^;
Wadow, saya juga gak tahu. Tapi, Tapi, mungkin itu terjemahan dari bahasa Arab. *baca komen Ando*
Iftor diterjemahkan ke bahasa Indonesia jadi “berbuka”.
^
Thanx infonya. π
iftar sendiri arti bahasa endonesia.nya berbuka kah?
*nyobajawab*
Ini salah kaprah terjemahan dari kata ‘iftar’ menurutku. Dalam bahasa Arab, kata kerja ‘fatara’ itu artinya memecahkan, atau dalam bahasa Inggrisnya ‘break’. Kata bendanya ‘iftar’ atau ‘breaking’. Puasa itu kan lazimnya dimengerti sebagai janji/sumpah yang dipecahkan ketika azan magrib berkumandang. Jadi, janji berpuasa itu yang ‘dipecahkan’. Karena itu, kata berbuka itu mesti dimengerti sebagai ‘breaking”, bukan ‘opening’ atau ‘commencing’.
Kenapa salah kaprah? Ndak tau. Saya juga tak tau alternatif selain kata ‘buka’ apa. Dan lagian kata ‘buka’ sudah enak didengar lah.
@baca komen bang ali
*terpana dan tercerahkan*
mungkin kalau ada hubungan dengan sumpah, iftar lebih cocok diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai melanggar. (contoh: melanggar sumpah)
Jadinya,…… melanggar puasa??? π
satu lagi
iftar—> fatara—> avatar???? π
^ & ^^
*inget* Kalo kata emaknya Oneng, dia “mbatalin puasa”. π
konon kabarnya membatalkan puasa tidak harus dengan makan dan minum kan? π
hihih slaam kenal..
hihihihi komen nya lucu lucu….
huhuhu
buka puasa ama mbatalin puasa yah,…beda dikit..
@ sez
Udah dijelasin di komen dibawahmu. Cukup jelas ya, sez? π
@ Ali Sastroamidjojo
π―
Ternyata kasus lost in translation…
Makasih banyak tuk penjelasannya! π
@ Arm
Konon bercinta juga mbatalin puasa.
@ mase mungil
Salam kenal juga.
itu seh sama aja nanya, kenapa namanya tai alias tokai, bukan bilang sisa makanan yang lo telan setiap hari, dan lo kluarin tiap pagi?????